Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan Indonesia akan swasembada garam pada 2020.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pasokan garam dalam negeri sangat kurang sehingga Indonesia harus mengimpor garam.
“PT Garam harus bisa pack harga jadi Rp800-Rp1.000. Karena kalau mereka bisa pack pada harga itu, kita bisa buat efisien di bawah Rp300, maka keuntungan petani sekitar Rp500-Rp800,” katanya melalui siaran pers pada Kamis (19/10/2017).
Oleh karena itu, Kemenko Maritim akan menyiapkan lahan seluas 100 hektare di Madura, Jawa Timur, dengan melibatkan koperasi untuk memproduksi garam.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga telah menemukan teknologi agar garam yang dikeringkan bisa dipanen dalam 4 hari. Luhut optimistis pekan depan masalah pertanahan dan lahan yang sedang diproses Kementerian Agraria & Tata Ruang (ATR) bisa rampung.
Di sisi lain, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menambah lahan garam seluas 3.945 hektare untuk mewujudkan swasembada garam konsumsi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Total luas tambahan lahan tersebut terdiri dari lahan seluas 3.720 hektare dengan HGU atas nama PT Panggung Guna yang akan diambil alih. Sementara sisanya seluas 225 hektare di Kupang Tengah dan Kupang Timur akan dikelola PT Garam.
Untuk meningkatkan kesejahteraan petambak garam, KKP memfasilitasi 939,7 ha geoisolator, 12 unit gudang garam, dan pemberian sarana produksi garam.