Bisnis.com, JAKARTA - Perum Damri menyatakan kesiapannya setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menandatangani Asean Framework Agreement on Facilitation of Cross-Border Transport of Passenger by Road Vehicles.
Sekretaris Perusahaan Perum Damri Arifin mengatakan pihaknya berharap dapat melayani rute-rute baru lintas batas negara dengan lebih baik, layanan maupun tingkat keterisian, dengan adanya kesepakatan tersebut.
Menueut dia, BUMN itu sudah melayani angkutan umum antarnegara ke Malaysia dan Brunei Darussalam di Asean. Damri, ungkapnya, juga sedang berupaya menembus perbatasan ke Timor Leste.
“Damri siap. Bahkan, saat ini sudah melayani ke dua negara, Malaysia dan Brunei Darussalam,” kata Arifin di Jakarta kepada Bisnis pada Minggu (15/10/2017).
Dia menjelaskan sejauh ini yang menjadi perhatian perusahaan dalam melayani angkutan umum antarnegara adalah terkait dengan infrastruktur.
Menurutnya, infrastruktur jalan di dalam negeri belum sepadan dengan infrastruktur jalan yang ada di negara lain.
Saat ini, dia menambahkan, kondisi angkutan umum antarnegara yang dilayani oleh perusahaan juga mengalami penurunan kinerja.
Penurunan tersebut, lanjutnya, lantaran harga tiket moda transportasi berbasis udara dapat dijangkau dengan harga murah karena para maskapai penerbangan memberikan promo.
Masyarakat juga lebih memilih moda transportasi pesawat terbang karena memiliki waktu tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum berbasis jalan raya.
“Sekarang kondisinya mulai menurun. Harga tiket pesawat promo lebih murah dengan waktu tempuh lebih pendek,” kata Arifin.
Sementara itu akademisi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan pemerintah juga perlu memperhatikan kondisi angkutan umum darat di sekitar pos lintas batas negara di dalam negeri yang digunakan sebagai angkutan lanjutan.
Menurutnya, kondisi angkutan umum di perbatasan sangat memprihatinkan. Masyarakat, paparnya harus membayar Rp100.000 per orang untuk menaiki angkutan yang lebih baik, yang dimiliki oleh perorangan.
Dia menuturkan pemerintah juga perlu membangun terminal yang lebih baik dan dekat dari pos lintas batas negara. “Terminal yang ada saat ini jauh dari pos lintas batas negara dan tidak ada penumpang di dalamnya.”
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap akan ada keteraturan dan standar yang jelas bagi angkutan darat lintas batas negara di negara-negara Asean melalui kesepakatan Asean Framework Agreement on Facilitation of Cross-Border Transport of Passengers by Road Vehicles.