Bisnis.com, JAKARTA - Direksi PT Blue Bird Tbk. berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Rabu (4/10/2017).
Dalam kunjungan tersebut, perusahaan berkode emiten BIRD ini menjelaskan peta persaingan dengan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi.
Direktur BIRD Adrianto Djokosoetono mengatakan, dari sisi teknologi sebenarnya Blu Bird sudah punya aplikasi My Bluebird dari 2011. Tapi, saat itu Blue Bird belum fokus pada teknologi.
"Kami akui untuk saat ini kami tertinggal dari taksi berbasis aplikasi. Tapi, kami terus upgrade aplikasi dengan menyesuaikan dengan keinginan pengguna saat ini, " katanya.
Selain itu, BIRD juga berkolaborasi dengan penyedia jasa aplikasi transportasi yaitu PT Gojek Indonesia. Salah satu alasan pihaknya berkolaborasi adalah ingin menghapus imej 'self defence'. Kolaborasi tersebut sudah mulai menampakkan hasil walaupun belum optimal.
Meskipun saat ini sudah banyak penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi, tetapi Andrianto tetap optimistis pasar taksi argo tetap punya prospek.
Baca Juga
"Karena kami mengutamakan keamanan dan kenyamanan, " imbuhnya.
Selain itu, BIRD juga memiliki layanan transportasi ke bandara dari beberapa titik di Jakarta yang bernama JA Connexion. Langkah ini sebagai upaya BIRD mengurangi kemacetan di Jakarta.