Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDAGANGAN RI-AUSTRALIA: Perundingan IA-CEPA Mulai Temukan Titik Cerah

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani menilai saat ini beberapa sektor yang selama ini kerap mengganjal perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) mulai menemukan titik cerah
Ilustrasi./.TPKS.co.id
Ilustrasi./.TPKS.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani menilai saat ini beberapa sektor yang selama ini kerap mengganjal perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) mulai menemukan titik cerah.

“Saya sekarang cukup optimis bisa diselesaikan untuk akhir tahun ini karena kayaknya kedua negara sudah bisa melihat hal-hal yang bersifat win-win solution,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/10).

Shinta mengatakan Indonesia harus melihat Australia bukan sebagai lawan. Akan tetapi, bagaimana keduanya bisa bermitra untuk mengambil pasar di negara lain.

Di sisi lain, dia meyakini sejumlah hambatan perdagangan yang membelit kedua negara tidak akan menghambat penyelesaian IA-CEPA. Selain itu, menurutnya kini pemerintah lebih serius menyelesaikan sejumlah perjanjian dagang bilateral.

“Pemerintah sudah serius karena ini mulai berpengaruh kepada kompetisi kita di pasar internasional,” paparnya.

Seperti diketahui, peluncuran perundingan tersebut dilakukan pada 2 November 2010. Proses sempat terhenti pada 2011—2015 sehingga dilakukan reaktivasi pada Maret 2016.

Indonesia dan Australia saat ini telah mengimplementasikan tiga dari sembilan early outcomes perundingan IA-CEPA. Ketiga early outcomes tersebut, sambungnya, antara lain kerja sama di bidang standar obat dan makanan, produk herbal, dan pemetaan standar.

Sembilan early outcomes yang dibahas oleh Indonesia dan Australia antara lain kerja sama dibidang pertukaran tenaga terampil, kemitraan bidang ketahan pangan di sektor daging dan sapi, jasa keuangan, rekomendasi grup bisnis, vokasional, fesyen dan desain perhiasan, inovasi makanan, standar obat dan makanan, produk herbal, dan pemetaan standar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper