Bisnis.com, JAKARTA-Anjloknya kereta rel listrik 1507 di Stasiun Manggarai diduga karena error pada sistem persinyalan.
VP Komunikasi PT KAI Commuter Indonesia Eva Chairunisa mengatakan, saat bergerak meninggalkan Stasiun Manggarai, bogie atau roda kereta bagian belakang berada di jalur yang berbeda dengan bagian depan.
Bogie depan mengarah ke Sudirman sementara yang di belakang mengarah ke Cikini dan terjadi secara bersamaan.
"Kondisi ini nama istilah kereta apinya double spoor. Ini bisa terjadi karena sistem persinyalan [terganggu] yang menggunakan motor wesel," katanya di Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Kejadian double spoor bisa terjadi apabila wesel atau titik persimpangan pada rel kereta tidak berfungsi dengan baik. Wesel digerakkan oleh motor listrik dan perpindahannya diatur menggunakan sinyal elektrik.
Dalam beberapa kasus kecelakaan kereta api, wesel merupakan tempat yang paling rawan. Wesel bisa tidak berfungsi dengan baik karena keausan lidah wesel, motor penggerak wesel tidak bekerja sempurna ataupun terganjal oleh benda asing.
Baca Juga
Peristiwa anjloknya kereta ini hanya berselang 3 hari pasca penggantian menyeluruh sistem persinyalan Stasiun Manggarai.
Akibat kejadian ini penumpang harus mengantri dan banyak yang tertahan di stasiun lain. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.