Bisnis.com, JAKARTA - Remitansi atau transfer masuk uang dari tenaga kerja Indonesia di luar negeri selama semester pertama tahun ini mendekati Rp57,62 triliun, lebih sedikit Rp4,38 triliun dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu sekitar Rp62 triliun.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), aliran masuk remitansi sepanjang Januari-Juni 2017 tercatat US$4,3 miliar. Adapun pada Periode yang sama tahun lalu sebesar US$4,5 miliar.
Dengan memperhitungkan kurs US$, "Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, remitansi yang mengalir ke seluruh pelosok Indonesia, terutama di daerah-daerah sumber TKI, mengalami penurunan Rp4,3 triliun," ujar Kepala Bagian Humas BNP2TKI Servulus Bobo Riti.
Menurutnya, penurunan ini terjadi antara lain dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang memprioritaskan penempatan TKI formal, jumlah penempatan TKI ke luar negeri yang mengalami penurunan, dampak nyata dari kebijakan penutupan penempatan TKI informal ke negara kawasan Timur Tengah, maupun faktor terbatasnya peluang kerja bagi tenaga kerja asing di beberapa negara penempatan TKI karena keadaan ekonomi yang fluktuatif.
“Remitansi ini didasarkan pada laporan Bank Indonesia tentang uang yang dikirim oleh para TKI melalui jasa perbankan atau yang tercatat di perbankan. Artinya itu data resmi. Belum terhitung pola tradisional yang masih berlaku yaitu uang yang dibawa langsung oleh TKI atau uang yang dititipkan oleh TKI kepada keluarga melalui TKI yang pulang ke daerah asal mereka, ” ujarnya.
Dia mengatakan belum semua TKI mengenal mekanisme pengiriman uang dengan menggunakan jasa perbankan. Masih banyak TKI yang ditengarai dalam mengirimkan uang menggunakan jasa nonperbankan seperti titip temannya yang pulang ke Indonesia.
Berkaitan hal ini, BNP2TKI selalu mensosialisasikan kepada calon TKI agar memanfaatkan jasa perbankan dalam pengiriman uangnya.
BNP2TKI sudah bekerja sama dengan perbankan untuk mensosialisasikan cara pengiriman uangnya ke kampung halamannya. Para calon TKI yang akan bekerja ke luar negeri termasuk keluarganya dibekali pengetahuan perbankan.
“Edukasi untuk pengetahuan penggunaan jasa perbankan dan pemanfaatan remitansi oleh TKI atau keluarganya, dilaksanakan sebagai salah satu tugas BNP2TKI dalam mengedukasi para calon TKI, TKI aktif maupun TKI purna. BNP2TKI telah banyak bekerja sama dengan dunia perbankan untuk edukasi remitan tersebut,” jelas Servulus.
Ditambahkan Servulus, bahwa dari sisi kawasan yang terbanyak mengirimkan uang berasal dari negara kawasan Asia termasuk Australia dan Selandia Baru US$2,58 miliar, disusul kawasan Timur Tengah termasuk Afrika sebanyak US$1,61 miliar, Amerika US$94,7 juta, dan Eropa US$34,41 juta.