Bisnis.com, DUMAI - Grup Sinar Mas bekerjasama dengan CEPSA Spanyol hari ini meresmikan beroperasinya pabrik surfaktan berbasis oleo (fatty alcohol) pertama di Indonesia.
Pabrik yang dibangun selama sekurangnya 3 tahun dengan investasi senilai 300 juta Euro (sekitar Rp4,8 triliun) itu diresmikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Dumai, Kamis (14/9/2017).
Fatty alcohol adalah hasil olahan lanjutan dari produk minyak sawit mentah, yang lazim disebut CPO. Produk itu nantinya akan dipasarkan ke seluruh dunia melalui pelabuhan milik pabrik PT Energi Sejahtera Mas, perusahaan patungan antara Sinar Mas-CEPSA itu, di Dumai.
Pabrik berkapasitas 160.000 metrik ton fatty alcohol per tahun itu mempekerjakan sekitar 400 orang karyawan.
Di areal pabrik seluas 25 hektare tersebut terdapat fasilitas produksi, gudang dan distribusi, fasilitas pengolahan air, pipa bahan baku, dermaga produk curah padat, boiler dan pembangkit listrik, dermaga produk cair serta tangki penyimpanan.
Berdasarkan dokumen resmi Sinar Mas, pabrik itu dibangun atas kerjasama patungan Grup SinarMas (50%) dengan CEPSA (50%), perusahaan energi ternama, milik Mubadala Investment Company dari Spanyol.
CEPSA memiliki produk beragam portofolio bahan kimia yang menguasai basis pasar di Eropa dan Amerika.
Sedangkan Sinarmas beroperasi di bawah GAR merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia yang berbasis di Indonesia. Selain di Indonesia, Sinar Mas beroperasi di India dan China.
Konsumsi surfaktan saat ini diperkirakan mencapai 10 juta ton setahun, di mana 45% berbasis alkohol.
Sedikitnya 75% alkohol yang diproduksi berasal dari minyak nabati. Kebanyakan produk turunan fatty alcohol itu dipakai untuk deterjen dan personal care.
Pasar oleochemical sendiri diproyeksikan tumbuh 4% per tahun. China dan India adalah konsumen oleochemical terbesar dengan pertumbuhan tahunan masing-masing 6,5% dan 8%.