Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono bahwa kemacetan pada arus balik Idul Adha kemarin disebabkan oleh banyaknya pembangunan di jalan tol Cikampek.
“Tapi ini kemacetan karena ada pembangunan,” jelas Basuki di Kantor Kemaritiman, Senin (4/9/2017).
Dia mengatakan lebih ingin mempertanggungjawabkan kemacetan karena disebabkan oleh pembangunan.
Menurut Basuki, akan lebih tidak etis jikalau macet namun pemerintah mendiamkannya saja.
“Basicnya, filosofinya orang macet tapi tidak ngapa-ngapain itu tidak baik, tapi macet kalau ada pembangunan masih bisa dipertanggungjawabkan. Karena kita tidak diam saja, selama membangun kita juga cari upaya traffic management maupun prasarana kita perbaiki,” ungkapnya.
Hal berbeda diakui oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo yang melakukan peninjauan langsung pada Minggu (3/9/2017) di ruas tol Cikampek dan tol Cikopo-Palimanan. Menurutnya kemacetan menurun karena segenap pelaku usaha angkutan barang patuh atas aturan pelarangan truk yang diberlakukan pemerintah.
Baca Juga
Sugihardjo menegaskan sepanjang pemantauan, tidak ada satupun angkutan truk atau angkutan barang sumbu tiga yang beroperasi di semua ruas jalan tol. Dia pun mengapresiasi kerjasama pelaku usaha angkutan barang selama libur Idul Adha tersebut.
Kemacetan mulai berlangsung pada sekitar jam 15.00 WIB di pintu tol Cikopo. Kemacetan bergeser ke pintu tol Cikarang Utama mendekati pukul 16.00 WIB. Sugihardjo mengatakan bahwa PT Jasa Marga (Persero) sudah menutup semua proyek pembangunan di sepanjang jalan tol Cikampek sejak Rabu (30/8/2017).
Selain itu, PT Jasa Marga juga berkoordinasi dengan Kepolisian Polda Jabar untuk melakukan rekayasan lalu lintas guna mengatasi kemacetan. Beberapa solusi yang disiapkan adalah contraflow pada KM 66 sampai KM 33.
Tak hanya itu, kepolisian memberlakukan contra flow pada KM 41-32, atau KM 57-31. Jika kemacetan semakin parah, maka contra flow dibuka dari KM 65-31. Selain melakukan contraflow Jasa Marga juga membuka gardu yang hanya 28 menjadi 31 gardu.