Bisnis.com, JAKARTA--Produk halal asal Indonesia, termasuk yang diproduksi oleh pelaku Usaha Kecil dan Menengah, diyakini berpotensi mendapat permintaan besar dari pasar internasional seiring dengan meningkatnya penduduk muslim dunia.
Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan potensi produk halal di dunia diproyeksi meningkat drastis pada 2030 seiring bertambahnya penduduk muslim yang bakal mencapai 2,2 miliar jiwa.
"Indonesia dengan jumlah masyarakat muslim terbesar dunia berpotensi besar mengekspor produk halalnya ke pasar internasional," sebut dia dalam pertemuan dengan Aladdin Street seperti dikutip Bisnis dari pernyataan resmi yang diterima, Senin (28/8/2017).
Aladdin Street adalah e-commerce produk halal terbesar dunia yang berbasis di Malaysia. Rencananya, Aladdin Streat akan membuka kantor cabang di Indonesia dengan melakukan soft launching pada 10 Oktober 2017.
Sebagai satu-satunya e-commerce yang menjual produk halal, Aladdin Street diharapkan bisa memfasilitasi perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia.
Namun, sertifikasi halal dan Standard Nasional Indonesia (SNI) produk-produk UKM lokal menjadi perhatian dari e-commerce tersebut. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mendukung para pelaku UKM dengan membantu menyelesaikan kendala sertifikasi.
Direktur Utama PT Semut Tama Langgeng Rudy Thamrin mengungkapkan Aladdin Street, yang berada di bawah naungan Aladdin Group, melayani transaksi Business to Consumer (B2C) dan Business to Business (B2B) baik melalui website maupun aplikasi mobile. "Aladdin Street telah memiliki perwakilan di 17 negara dan rencananya akan ada di 30 negara pada 2018," sebut dia.
Adapun Semut Tama Langgeng bertindak sebagai mitra Aladdin Street di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut hadir pula CEO Aladdin Street Singapore Andy Yun dan Senior Vice President Aladdin Street Laurence Choi.