Bisnis.com, PADANG—PT Semen Padang mengirimkan semen curah perdana ke pasar Australia sebanyak 20.000 ton guna meningkatkan kapasitas ekspor perseroan tahun ini.
Direktur Komersial Semen Padang Pudjo Suseno mengatakan pasar ekspor merupakan prioritas perseroan mengingat ketatnya persaingan semen dalam negeri serta komsumsi yang belum tumbuh signifikan.
“Australia memang target ekspor Semen Padang, karena permintaan di sana tinggi, sementara produksi dalam negerinya tetap,” ujar Pudjo, Jumat (25/8/2017).
Dia mengungkapkan potensi ekspor ke Negara Kanguru itu berkisar 40.000 ton semen curah jenis OPC type I Cem 52,5 N per bulan dan berpeluang terus meningkat.
Menurutnya, dengan peningkatan produksi perseroan melalui pabrik baru Indarung VI maka kapasitas produksi Semen Padang menjadi 10,5 juta ton per tahun.
Pudjo menjelaskan hingga Juli 2017 total ekspor semen perseroan mencapai 415.698 ton dan klinker sebanyak 266.876 ton dengan tujuan ekspor Sri Lanka, Maladewa, Bangladesh, Myanmar dan Australia.
Baca Juga
“Selain negara-negara itu, kami juga garap negara-negara potensial di kawasan Afrika Timur,” katanya.
Per Juni 2017, kinerja ekspor perseroan mengalami peningkatan signifikan yakni mencapai 289,2% dari 133.795 ton menjadi 520.676 ton.
Benny Wendry, Direktur Utama Semen Padang menyebutkan ekspor akan menjadi kebijakan jangka panjang perseroan untuk menjaga pertumbuhan mengingat kian ketatnya pasar dalam negeri.
“Salah satunya kami fokuskan ekspor. Selain karena pasar dalam negeri yang ketat, juga untuk kebutuhan pengembangan pasar jangka panjang,” katanya.
Perusahaan semen tertua di Asia Tenggara yang berdiri sejak 1910 itu memprioritaskan pasar ekspor di kawasan Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika karena lebih dekat dijangkau dari Pelabuhan Teluk Bayur.
Sementara itu, mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) per Juni 2017, penjualan Semen Padang untuk pasar dalam negeri anjlok hingga 8,5% di semester pertama atau dari 2,95 juta ton tahun lalu menjadi hanya 2,70 juta ton.
Induk perusahaan, PT Semen Indonesia, pun yang terdiri dari tiga perusahaan Semen Gresik, Semen Tonasa, dan Semen Padang secara total di pasar domestik juga turun 1,8% dari 12,18 juta ton menjadi hanya 11,96%.
Penurunan penjualan itu juga sejalan dengan konsumsi semen yang lesu. Konsumsi di wilayah Sumatra yang menjadi basis penjualan Semen Padang turun 3,4% sepanjang Januari-Juni menjadi 6,02 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 6,24 juta ton.
Begitu juga untuk pasar Jawa bagian barat seperti DKI Jakarta terkoreksi 7,7% dari 2,40 juta ton menjadi hanya 2,22 juta ton. Pasar Jawa Barat turun 2,7% dari 4,22 juta ton menjadi 4,11 juta ton, dan pasar Banten juga turun 4,1% dari 1,45 juta ton menjadi 1,38 juta ton.
Meski begitu, kinerja penjualan Semen Padang secara keseluruhan masih tumbuh 4,4% menjadi 3,22 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 3,08 juta ton.