Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JICT: Produktivitas Bongkar Muat Peti Kemas Meningkat

Berjarak 2 pekan setelah berakhirnya aksi mogok kerja SP JICT, aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas PT JICT terus meningkat.
Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Jakarta/Reuters-Beawiharta
Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Jakarta/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Berjarak 2 pekan setelah berakhirnya aksi mogok kerja yang dilakukan Serikat Pekerja (SP) PT JICT, aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas PT Jakarta International Container Terminal (JICT) terus meningkat.

Wakil Dirut PT JICT Riza Erivan mengatakan kerja sama JICT dengan manajemen TPK Koja yang mengoperasikan dermaga utara JICT, juga semakin optimal dalam mempercepat arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Pada saat ini  dan ke depan, imbuhnya, JICT sedang melakukan proses pembenahan secara internal dan juga yang terkait dengan urusan hubungan industrial.

Dia mengatakan dalam penyelesaian urusan internal dan hubungan industrial ini JICT selalu berpendoman pada ketentuan hukum dan proses hukum yang berlaku, dan oleh karenanya perusahaan membutuhkan dukungan dan pengertian semua pihak agar masalah ini segera tuntas dan semakin memperkuat kinerja perusahaan melayani kegiatan bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Kegiatan bongkar muat dan arus barang berangsur-angsur lancar dan normal. Para pelanggan dapat terlayani dengan baik dan tidak ada penumpukan barang seperti yang dikhawatirkan,” ujar Riza melalui keterangan persnya pada Rabu (24/8/2017).

Dia menjelaskan pada saat ini terminal JICT di dermaga barat tetap melayani sekitar enam hingga delapan kapal per pekan dengan total kapasitas bongkar muat mencapai 13.000 TEUs per pekan.

“Produktivitas di seluruh area terminal JICT terus membaik. Kami terus bekerja keras untuk memastikan bahwa pelayanan kepada pelanggan selalu optimal,” paparnya.

Berkaitan dengan pengelolaan dermaga utara JICT, Riza menyatakan bahwa kerja sama antara JICT dan TPK Koja akan berlangsung hingga akhir Desember 2017 dan terus dievaluasi bersama-sama TPK Koja secara bertahap.

Kerja sama ini dinilai penting untuk menjaga dan menjamin kelancaran bongkar muat dan arus barang di Tanjung Priok.

“Sebagai sesama pelaku usaha, kami memahami konsen para pelanggan-pelanggan JICT. Melalui kerjasama dengan TPK Koja, kontinuitas layanan akan selalu terjamin. Apalagi pelabuhan merupakan objek vital yang harus steril dari kegiatan yang dapat mengganggu kelancaran arus barang,” tuturnya.

JICT selama ini beroperasi selama 24 jam 7 hari dan telah menjadi terminal petikemas pilihan di Indonesia. Kerja sama antara Hutchison Port dengan PT Pelindo II telah menempatkan JICT sebagai salah satu terminal terbaik di Indonesia dan Asia.

Riza mengatakan selama 18 tahun kerja sama berjalan, Hutchison dan Pelindo II telah melakukan investasi lebih dari US$330 juta dalam bentuk peralatan baru, teknologi, dan infrastruktur pendukung lainnya di JICT. Saat ini JICT menguasai 42 persen bongkar muat dan arus barang di Tanjung Priok.

“JICT tetap menjamin untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan agar layanan kegiatan bongkar muat dan arus barang di pelabuhan Tanjung Priok akan tetap terjaga dan berjalan lancar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper