Bisnis.com, SEMARANG – Musyawarah Nasional Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) menetapkan R. Sophia Alizsa sebagai ketua umum yang baru.
Sophia mengisi posisi Almarhum Nanang Waskito yang meninggal pada April 2017 lalu.
Diding S. Anwar, Ketua Dewan Pengawas Asippindo mengatakan dengan kembali diisinya posisi ketua umum ini maka diharapkan dapat mempersolid industri penjaminan. Ia mengharapkan di bawah kepemimpinan Sophia maka peran penjaminan dapat mempercepat memajukan perekonomian nasional.
“Harapanya Asippindo menjadi mesin penggerak untuk meningkatkan index inklusifitas keuangan khususnya dalam hal akses UMKM kepada lembaga keuangan,” kata Diding melalui percakapan dengan aplikasi Whatsapp, Senin (14/8/2017).
Selain itu pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh asosiasi adalah peningkatan profesionalitas sumber daya manusia di industri penjaminan. Yang tidak kalah penting, katanya, adalah upaya peningkatan layanan prima untuk mitra-mitra Asippindo.
Sophia Alizsa sendiri saat ini merupakan Direktur Operasional dan Jaringan di jamkrindo. Sebelum bergabung di perusahaan penjaminan ini, Sophia merupakan bankir di Bank BRI.
Anggota Asippindo saat ini berjumlah 23 perusahaan. Perusahaan penjaminan ini terdiri dari satu BUMN, 18 BUMD, empat perusahaan swasta. Sedangkan total Penjaminan outstanding kredit oleh anggota Asippindo per Juni 2017 mencapai Rp150,88 triliun.
Sophia Alizsa Ketua Baru Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia
Musyawarah Nasional Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) menetapkan R. Sophia Alizsa sebagai ketua umum yang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggara Pernando
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 menit yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
26 menit yang lalu
Badai PHK Hantam RI, Kemenaker: 80.000 Pekerja Jadi Korban
49 menit yang lalu
Pengusaha Furnitur Wanti-Wanti Badai PHK Imbas UMP & PPN Naik
54 menit yang lalu