Bisnis.com, BALIKPAPAN - Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk mengembangkan Bandara Tanjung Harapan berbuah manis, uji coba pada landasan yang telah diperpanjang berlangsung mulus.
Pekan silam, Lion Air mendaratkan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 78 penumpang untuk kali pertama di bandara tersebut. Uji coba ini akan membuka potensi bagi maskapai lain untuk membuka rute penerbangan langsung ke Tanjung Selor, Bulungan.
Kini landasan pacu Bandara Tanjung Harapan mencapai 1.600 meter, ke depannya akan diperpanjang menjadi 1.850 meter.
"Setelahnya, yang penting adalah kejelasan jadwal penerbangan dan kapan commercial flight dapat terealisasi. Kami minta informasi itu dari Lion Air. Rute ini akan mempermudah mobilisasi masyarakat," ujar Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, Minggu (13/8/2017).
Selain itu, pemprov akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pemenuhan persyaratan keselamatan penerbangan sesuai dengan permintaan maskapai.
"Kami akan koordinasi dengan Dishub dan penyelenggara bandara untuk memangkas pohon pada ujung landasan pacu ke arah sungai, serta pohon kelapa sawit di area bukit," lanjut Irianto.
Baca Juga
Untuk pengembangan selanjutnya, pemprov mengusulkan pembangunan terminal bandara baru pada sisi berlawanan dengan terminal eksisting guna mengakomodir peningkatan volume penumpang.
Pemprov telah menyiapkan lahan sekitar 22 hektare. Adapun pengusulan desain, perencanaan, dan pembebasan lahan akan diusulkan tahun ini. Targetnya, tahun depan pembangun fisik dapat dieksekusi.
Lebih lanjut, Irianto mengatakan Bandara Tanjung Harapan ditargetkan memiliki panjang landasan pacu 2.500 meter, penambahan hingga 1.850 meter akan direalisasikan tahun depan.
"Untuk izin dan aset, saya kira tak ada masalah, yang penting kebutuhan bangunan dilengkapi dulu untuk mempermudah operasional bandara. Ini juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Tanjung Selor terhadap Bandara Juwata Tarakan," ujarnya.
Bandara Juwata Tarakan yang dimaksud Irianto berjarak cukup jauh dari Tanjung Selor. Untuk bepergian ke Tarakan, warga harus menyeberang dengan ongkos tak murah.