Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Properti PPRO Moncer

JAKARTA PT PP Properti Tbk. merilis capaian prapenjualan Rp1,97 triliun hingga Juli 2017 lalu. Perolehan tersebut meningkat pesat sebesar 87% dari periode yang saham tahun lalu Rp1,05 triliun.
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat memaparkan kinerja perseroan, di Jakarta, Selasa (25/7)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat memaparkan kinerja perseroan, di Jakarta, Selasa (25/7)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP Properti Tbk. merilis capaian prapenjualan Rp1,97 triliun hingga Juli 2017 lalu. Perolehan tersebut meningkat pesat sebesar 87% dari periode yang saham tahun lalu Rp1,05 triliun.

Direktur Utama PT PP Properti Tbk. (PPRO) Taufik Hidayat mengatakan melonjaknya pra-penjualan perseroan merupakan bukti bahwa produk-produk yang ditawarkan PPRO diterima dengan sangat baik oleh konsumen.

“Kami memiliki portofolio yang menarik dan unik sehingga minat konsumen terhadap produk-produk yang kami tawarkan sangat tinggi,” katanya, Rabu (9/8).

Salah satu penopangnya adalah Proyek Evencio di Depok, Jawa Barat. Proyek inovatif yang mengusung konsep bebas narkoba ini merupakan hasil akuisisi PPRO terhadap 55% saham PT Wisma Seratus Sejahtera (WSS).

Perseroan berencana membangun dua menara apartemen di atas lahan seluas 5.500 m2 melalui proyek Evencio Margonda yang menyasar kalangan investor karena kawasan itu sangat prospektif untuk bisnis sewa apartemen mahasiswa.

Sementara itu, selain fokus menyasar ceruk pasar mahasiswa, perusahaan juga merencanakan sejumlah peluncuran produk baru.

Salah satunya, perusahaan akan segera melakukan pemancangan tiang perdana pembangunan apartemen premium Grand Shamaya di kawasan Embong Sawo, Surabaya. Proyek yang akan berdiri di atas lahan 1,7 hektare tersebut akan merangkum empat menara di dalamnya dan menelan total investasi Rp3 triliun.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT PP Properti (PPRO) Indaryanto mengatakan saat ini progres penjualan menara perdana sudah mencapai 65%. Hal ini tidak sesuai dengan prediksi perusahaan yang mengira penjualan produk premium akan lambat.

Perusahaan telah membuka penjualan dengan harga mulai dari Rp27,5 juta per m2 untuk tiga tipe ukuran yakni 50, 91, dan 167 sejak Mei lalu. Artinya, tiap unit dilepas mulai harga Rp1,3 miliar.

"Kalau komitmen kami setiap 60% terjual pasti akan mulai pembangunannya, begitu juga untuk Shamaya ini. Kami juga targetkan serah terima dalam tiga tahun mendatang," katanya.

Indaryanto menyebut pasar apartemen di Surabaya saat ini masi menarik untuk disasar. Terbukti dengan peluncuran yang belum resmi pada awal tahun lalu, menara pertama Grand Shamaya telah banyak diincar pembeli atau sekitar 13% dari 590 unit.

Dirinya menilai, ke depan perusahaan akan lebih mudah memasarkan proyek ini mengingat lokasi apartemen yang berada di pusat kota tak jauh dari Jalan Pemuda dan diapit dua jalan besar di sana. 

Meski demikian, kata Indaryanto, perusahaan tak memasang target investor maupun penghuni pertama pada Grand Shamaya. Sebab menurutnya proyek ini sangat tepat dijadikan tempat tinggal atau sarana investasi yang menguntungkan.

Indaryanto menambahkan tahun ini PPRO mengharapkan kontribusi dari Shamaya sebesar Rp150 miliar. Sedangkan secara total tiap menara dengan 590 unit di dalamnya diharapkan mendulang pendapatan Rp1,1 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper