Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I, Bisnis ERA Galaxy Tumbuh 30%

Konsultan properti nasional bermarkas di Surabaya, ERA Galaxy mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 30% sepanjang semester pertama 2017.
Ilustrasi/JIBI-Dwi Prasetya
Ilustrasi/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, SURABAYA – Konsultan properti nasional bermarkas di Surabaya, ERA Galaxy mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 30% sepanjang semester pertama 2017.

Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan harga properti yang disertai animo membeli rumah masyarakat Jawa Timur yang masih sangat prospektif.

Chief Executive Officer (CEO) ERA Galaxy Hendro Sutantio mengungkapkan meski pertumbuhan ekonomi tengah lesu, sektor properti di Jatim tetap mencatatkan pertumbuhan hingga 20% sepanjang semester pertama tahun ini/

“Kalau kita melihat pada semester pertama ini, pasar properti meningkat sekitar 20%. Hal tersebut menopang pertumbuhan bisnis kami sebesar 30% year-on-year [dibandingkan periode sama tahun sebelumnya],” jelas Hendro dalam konferensi pers di Surabaya, Jumat (4/8/2017).

Hendro mengungkapkan meski ekonomi lesu, kondisi fiskal Indonesia cukup menjanjikan untuk tumbuhnya sektor peroperti. Apalagi, animo untuk berbelanja rumah semakin meningkat setelah pemerintah meluncurkan kebijakan tax amnesty.

Selain itu, Hendro mengapresiasi kemampuan pemerintah Jatim dalam menciptakan stabilitas politik disertai dengan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri perumahan dan apartemen. Pasalnya, penjualan properti amat dipengaruhi stabilitas politik dan ekonomi.

Sementara itu, Head of Branch Leaders ERA Galaxy Edy Santoso mengakui pertumbuhan bisnis perusahaan memang di bawah ekspektasi. Kendati demikian, pertumbuhan bisnis yang mencapai 30% tersebut juga lebih baik dari skenario terburuk dalam kondisi kelesuan ekonomi.

“Tadinya kami expect di semester I in ibisa mencapai 60%. Tapi sepanjang semester II tahun ini kami masih optimistis, mudah-mudahan bisnis kami bisa tumbuh hingga 50%,” terang Edy.

Menurutnya, pada semester I lalu, para developer masih wait and see atas kondisi perekonomian nasional. Selain itu, masyarakat Jatim yang ingin membeli dan menjual rumah pun menahan niatnya karena merasa tidak pasti terhadap kondisi perekonomian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper