Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah belum menentukan trase maupun penetapan lokasi pada proyek jalan tol Padang—Pekanbaru sepanjang 240 kilometer yang akan digarap pada 2018.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan proyek tersebut dibagi menjadi dua fase, yakni Padang—Bukittinggi dan Bukittinggi—Pekanbaru.
"[Trase] menunggu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan pejabat pemegang komitmen," kata Irwan di Kantor Presiden, Rabu (2/8/2017).
Dia menjelaskan pembebasan lahan fase Padang—Bukittinggi sudah mencapai 18 km dari total 29 km. Dari lahan yang sudah dibebaskan tersebut, sudah selesai proses pengerasan, bahu jalan hingga terdapat empat jembatan.
Menurutnya, Kementerian PUPR menjanjikan pembangunan fisik dimulai pada 2018. Pemda Sumbar akan segera mempersiapkan urusan tanah terkait dengan trase.
Irwan mengungkapkan Kementerian BUMN menyarankan trase ditetapkan pada areal perkebunan milik PT Perkebunan Nasional. Diharapkan proses pembebasan lahan maupun biaya akan lebih cepat kendati topografi lahan yang tidak rata.
Baca Juga
"Nanti ada konsekuensi membuat terowongan. Menteri PUPR menyatakan siap untuk menyiapkannya," katanya
Dia berpendapat trase yang menggunakan lahan dari PTPN bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak. Adanya jalan tol akan membuat mobilitas hasil perkebunan menjadi semakin mudah dan efisien.