Bisnis.com, JAKARTA-- PT Bukit Asam Tbk (Persero) mempercepat amandemen kontrak perjanjian jual beli tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 di Muara Enim Sumatra Selatan.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengungkapkan, percelatan amandemen tersebut dilakukan untuk mengejar target konstruksi pada akhir tahun dan commercial operational date (COD) pada tahun 2021.
"Amandemen PPA dengan PLN mengenai perubahan transmisi HVDC [high voltage dirrect current] dari Jawa ke Sumatra. Karena sebelumnya HVDC direncanakan dari Sumatra ke Jawa," katanya, Senin (31/7).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Iganasius Jonan meminta kabel HVDC dipindahkan dari semula dari Sumatra menuju ke Jawa berubah menjadi dari Jawa ke Sumatra. Hal ini diputuskan mengingat Jawa sudah kelebihan pasokan listrik.
Amandemen PPA tersebut juga membahas tentang kapasitas pembangkit yang akan dibangun.
Kedua perusahaan tersebut telah menyepakati untuk membangun pembangkit berkapasitas 2x620 megawatt (MW) meski PLN sempat meminta kapasitas 3x400 MW.
Baca Juga
Arviyan menjelaskan, proyek tersebut dibangun bersama China Huadian. Anak perusahaan PTBA PT Huadian Biukit Asam Power telah mendatangani loan agreement senilai US$1,2 miliar dengan The Export-Import Bank of China (Cexim).
"Pembangunan pembangkit ini sejalan dengan pembangunan transmisi dari New Aur Duri, Jambi ke Muara Enim. PLN telaj menunjuk PT Waskita Karya dalam pembangunan proyek itu."