Bisnis.com, PADANG — Maskapai Garuda Indonesia membidik rute penerbangan perintis ke Mentawai, guna menfasilitasi kemudahan akses transportasi ke daerah terluar di provinsi Sumatra Barat itu.
General Manager Garuda Indonesia cabang Padang Sonny Syahlan mengatakan pihaknya tertarik untuk merealisasikan penerbangan perintis ke Kabupaten Kepulauan Mentawai dari Kota Padang.
“Kami sudah koordinasi dengan pemda [Kepulauan Mentawai], tergantung kesiapan bandaranya,” ujar Sonny, Jumat (28/7/2017).
Dikatakan, potensi bisnis dari perjalanan wisata ke Mentawai cukup besar, sehingga perlu difasilitasi dengan akses transportasi yang mudah, cepat dan nyaman. Jika penerbangan perintis itu terealisasi akan memperpendek jarak tempuh ke Mentawai yang biasanya dengan kapal cepat selama 3,5 jam menjadi hanya 30 menit.
Apalagi, Mentawai dengan 99 buah pulau dan memiliki sumber daya pariwisata bahari yang besar, merupakan daerah tujuan bagi wisatawan dunia. Terutama atlet selancar yang memburu ombak besar.
Mentawai, selama ini merupakan salah satu tujuan wisatawan mancanegara dengan jumlah kunjungan per tahun mencapai 7.000 wisatawan asing.
Baca Juga
Kendala Transportasi
Desti Seminora, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemudan dan Olahraga Mentawai mengakui akses transportasi yang sulit menyebabkan potensi pengembangan wisata daerah itu sulit dikembangkan.
“Kebutuhan transportasi udara memang mendesak, karena banyak wisatawan asing yang tertarik untuk menikmati Mentawai,” katanya.
Bupati Mentawai Yuddas Sabaggalet menyebutkan pemerintah setempat tengah berupaya mempercepat perluasan Bandara Rokot di Pulau Sipora untuk memudahkan akses menuju Mentawai.
“Sekarang masih proses pembebasan lahan, kami anggarkan Rp4 miliar. Targetnya segera selesai, tahun depan mulai dibangun,” katanya.
Dia mengakui akses transportasi ke Mentawai dari Padang, Ibu Kota Provinsi Sumbar masih terbatas dengan masih terbatasnya kapasitas bandara yang dimiliki daerah itu. Padahal, angkutan udara yang representatif diperlukan guna memudahkan akses Mentawai ke luar daerah maupun sebaliknya.
Angkutan Utama
Saat ini, angkutan utama Padang – Mentawai masih melalui jalur laut. Baik dengan menggunakan kapal cepat dengan waktu tempuh 3,5 jam, dan kapal penumpang dan barang dengan waktu tempuh hampir 12 jam.
Untuk angkutan udara dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Bandara Rokot, Tuapejat, Pulau Sipora hanya mampu menampung pesawat kecil jenis Cassa C212/200 dengan penerbangan dua kali seminggu, yakni pada Minggu dan Selasa.
Adapun, perluasan Bandara Rokot membutuhkan lahan 120 hektare dengan 80 hektare masih perlu pembebasan.
Saat ini, landasan bandara yang dibangun pada 1980 itu hanya memiliki panjang 900 meter dan lebar 23 meter, sehingga tidak mampu menampung pesawat dengan ukuran besar. Perluasan bandara tersebut direncanakan menambah panjang landasan hingga 1.600 meter dan lebar 30 meter, serta melengkapi fasilitas umum di bandara, mulai dari fasilitas penerbangan hingga fasilitas penumpang.