Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group membuka pusat usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Manado, Sulawesi Utara, dengan nama Jendela Indonesia.
Andy M. Saladin, Public Relations Manager Lion Air Group, mengatakan ini merupakan inisiatif perusahaan untuk berkontribusi dalam pengembangan kemajuan sektor industri ekonomi pariwisata.
Kehadiran pusat UMKM ini diharapkan bisa menjadi Jendela Indonesia atau gerbang budaya negara yang memberikan daya tarik bagi wisatawan.
“Ini sekaligus mengedukasi para pengunjung untuk lebih mengenal kebudayaan bangsa ini yang kaya akan keberagaman dan keindahan,” ungkapnya melalui siaran pers pada Jumat (28/7/2017).
Jendela Indonesia akan menghadirkan pusat UKM yang menampilkan beberapa kerajinan budaya di Indonesia seperti Sasana Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Tidak hanya itu, untuk memanjakan para pengunjung yang datang, Jendela Indonesia juga memiliki beberapa fasilitas seperti restoran, club house, infininity swimming pool, dan aneka makanan barbeque.
Program Jendela Indonesia telah dimulai pada peletakan batu pertama September 2016. Kini pusat kegiatan UMKM sekaligus pusat hiburan dan budaya Indonesia yang terletak di samping Lion Hotel dan Plaza ini siap beroperasi setiap hari.
Andy menambahkan Jendela Indonesia siap menampung kebutuhan wisatawan mancanegara maupun nasional dalam menikmati keindahan Kota Manado sebagai primadona dalam berwisata sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara khusunya.
"Kami ingin memperkenalkan Jendela Indonesia selain pusat UKM juga sebagai pusat seni dan budaya maka sebagai rangkaian soft opening Jendela Indonesia kami telah membuat perlombaan di bidang seni dan budaya yaitu lomba paduan suara, lomba kulintang dan lomba musik bambu," ujar Andy.
Sebagai informasi Lion Air Group telah melayani rute carter ke lima kota di China dari Manado yaitu Changsa, Wuhan, Guangzhou, Makau, dan Chongqing.
Ke depan segera pula dioperasikan penerbangan dari Shanghai, Taipei, dan Shenzhen menuju Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Hal ini tentu akan semakin menjawab kebutuhan sarana dan fasilitas para turis mancanegara dalam mengunjungi Jendela Indonesia.
“Kami berharap bahwa apa yang telah kami bangun dapat berguna dan bermanfaat serta memberikan dampak positif terhadap seluruh pihak sehingga dapat menciptakan kolaborasi yang baik antar-stakeholders untuk bersama sama membangun Jendela Indonesia sebagai gerbang kedubayaan dan pusat hiburan wisata bagi para wisatawan,” ucap Andy.