Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Sebut Wintor Termasuk Mobil Pedesaan

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa Wintor, alat angkut kelapa sawit yang dirakit oleh anak usaha PT Astra Otoparts Tbk., PT Velasto Indonesia bisa dikategorikan sebagai mobil pedesaan.

Bisnis.com, CIKARANG - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa Wintor, alat angkut kelapa sawit yang dirakit oleh anak usaha PT Astra Otoparts Tbk., PT Velasto Indonesia bisa dikategorikan sebagai mobil pedesaan.

Konsep mobil pedesaan yang digagas Kementerian Perindustrian memang cukup fungsional, yakni untuk kendaraan angkut dan penumpang. Menurut Airlangga, Wintor merupakan salah satu model kendaraan yang bisa dikategorikan sebagai mobil pedesaan.

"Prototipe mobil pedesaan ada empat jenis, bisa untuk penumpang atau perkebunan. Ini [Wintor] masuk di dalamnya," katanya di Cikarang, Jumat (28/7/2017).

Mobil pedesaan adalah konsep alat angkutan sederhana yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian bersama Institute Otomotif Indonesia. Rencananya, mobil pedesaan akan menggunakan mesin 800 cc. Adapun mesin dari Wintor adalah diesel 400 cc.

Dari sisi harga, banderol Wintor memang terbilang cukup mahal dibandingkan rencana harga mobil pedesaan yang diprediksi di bawah Rp100 juta. Namun Airlangga berdalih pihaknya tidak berwenang menentukan batas harga jual.

"Kami hanya memuat harga yang diharapkan dan kisaran harga dalam aturan. Bukan menentukan harga," ujarnya.

Wintor menggunakan mesin diesel berkekuatan 10 HP dan mampu mengangkut kelapa sawit dengan kapasitas 500 kg. Adapun konsumsi bahan bakar Wintor rata-rata 0,5 liter per jam. Ini menjadikan Wintor sebagai kendaraan angkut yang tangguh namun irit bahan bakar.

Reiza mengklaim, perusahaan pengguna Wintor mampu menekan biaya hingga 60%. Dia memaparkan, dengan Wintor pengguna hanya mengeluarkan biaya rata-rata senilai Rp40 per kg tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Itu sudah termasuk investasi pembelian kendaraan, penggantian suku cadang, gaji operator dan pemanen untuk area seluas 20 hektare hingga 30 hektare dengan produksi 16 ton per unit per hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper