Bisnis.com, PADANG - PT Semen Padang meyakini kinerja di sementer II tahun ini bakal rebound atau meningkat dari kinerja semester sebelumnya, mengingat naiknya perkiraan serapan anggaran pemerintah untuk proyek infrastruktur.
Nur Anita Rahmawati, Kepala Biro Humas Semen Padang mengatakan sepanjang awal tahun ini kinerja perseroan di pasar domestik mengalami penurunan signifikan, akibat kondisi ekonomi dan ketatnya persaingan di industri semen.
“Saya kira tidak hanya kami saja, semua pemain di industri semen mengalami tekanan. Karena ekonomi memang lagi sulit,” katanya, Jumat (28/7/2017)
Menurutnya, sepanjang awal tahun ini kinerja perseroan tergolong mengkhawatirkan, karena rendahnya serapan anggaran di proyek-proyek pemerintah dan momentum Ramadan dan Lebaran yang memang cenderung permintaan semen menyusut.
Namun, pihaknya meyakini kinerja akan lebih baik di semester kedua, yang didorong serapan belanja pemerintah dan proyek-proyek swasta. “Biasanya di semester kedua rebound. Harapan kami tetap bisa kejar sesuai target,” ujarnya.
Adapun, mengacu data Asosiasi Semen Indonesia per Juni 2017, penjualan Semen Padang untuk pasar dalam negeri anjlok hingga 8,5% di semester pertama atau dari 2,95 juta ton tahun lalu menjadi hanya 2,70 juta ton.
Kinerja induk perusahaan PT Semen Indonesia pun, yang terdiri dari tiga perusahaan Semen Gresik, Semen Tonasa, dan Semen Padang, secara total di pasar domestik juga turun 1,8% dari 12,18 juta ton menjadi hanya 11,96 juta ton.
Penurunan penjualan itu juga sejalan dengan konsumsi semen yang lesu. Konsumsi di wilayah Sumatra yang menjadi basis penjualan Semen Padang turun 3,4% sepanjang Januari-Juni menjadi 6,02 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 6,24 juta ton.
Begitu juga untuk pasar Jawa bagian barat seperti DKI Jakarta terkoreksi 7,7% dari 2,40 juta ton menjadi hanya 2,22 juta ton. Pasar Jawa Barat turun 2,7% dari 4,22 juta ton menjadi 4,11 juta ton, dan pasar Banten juga turun 4,1% dari 1,45 juta ton menjadi 1,38 juta ton.
DITOPANG EKSPOR
Meski begitu, kinerja penjualan Semen Padang secara keseluruhan masih tumbuh 4,4% menjadi 3,22 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 3,08 juta ton. Pertumbuhan kinerja itu terbantu ekspor yang mengalami peningkatan signifikan di awal tahun ini yakni naik 289,2% dari 133.795 ton menjadi 520.676 ton.
Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry menyebutkan ekspor akan menjadi kebijakan jangka panjang perseroan untuk menjaga pertumbuhan mengingat kian ketatnya pasar dalam negeri. “Salah satunya kami fokuskan ekspor. Selain karena pasar dalam negeri yang ketat, juga untuk kebutuhan pengembangan pasar jangka panjang,” katanya.
Perusahaan semen tertua di Asia Tenggara yang berdiri sejak 1910 itu memprioritaskan pasar ekspor di kawasan Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika yang lebih dekat dijangkau dari Pelabuhan Teluk Bayur. Selain itu, perseroan juga sudah melakukan ekspor perdana sejak awal tahun ini ke negeri Kanguru, Australia, Serta menjajaki kemungkinan masuk pasar Amerika.