Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mendukung langkah pemerintah untuk menetapkan batas atas harga lahan yang dibebankan kepada tenant di kawasan industri. Hanya saja, pengembang kawasan industri juga ingin ada kepastian harga ketika lahan dibebaskan.
Menurutnya, keberadaan spekulan saat pembebasan lahan menjadi penyebab tingginya harga lahan di kawasan industri.
“Campur tangan pemerintah memang diperlukan untuk tekan harga lahan. Maka mungkin memang harganya tidak bisa terlalu dilepas ke market mechanism supaya terkendali,” ujar Sanny di Kementerian Perindustrian, Selasa (25/7/2017).
Bagi dia, pengembang sudah pasti menetapkan harga jual yang lebih tinggi kepada tenant. Sebab biaya akuisisi lahan dan pembangunan infrastruktur yang ditanggung pengembang juga tak sedikit.
Kunci untuk menekan harga lahan di kawasan industri adalah dengan mencegah masuknya spekulan tanah ketika proses pembebasan lahan. Menurutnya, kepastian harga tanah yang terukur menjadi hal mutlak untuk meningkatkan daya saing manufaktur.
Sebab ketidakpastian harga tanah ketika proses akuisisi itulah yang memaksa pengembang mematok harga tinggi. “Makanya tak banyak pebisnis yang main di pengembangan kawasan karena risiko investasinya terlalu besar.
Maka pemerintah perlu melakukan pengendalian sejak proses pembebasan lahan. “Kalau harga lahannya saja sudah tinggi sekali saat dibebaskan, maka harga untuk sampai ke tenant rasanya sulit untuk tetap kompetitif karena biaya pengembangan infrastrukturnya juga tinggi,” ujarnya.
Sanny menyatakan pengelola dapat menekan harga lahan di kawasan industri bila harga tanah yang ingin diakuisisi lebih terukur. “Makanya kita minta satu saja, yaitu kepastian harga lahan yang terukur dan transparan. Jadi pengembang tak perlu lagi mengukur risiko fluktuasi harga tanah, cukup berpikir bagaimana membangun infrastruktur, menarik investor, dan mengelola kawasan,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah berencana menetapkan harga referensi atas penjualan lahan di kawasan industri. Penetapan batas atas itu disusun untuk memastikan harga lahan industri tetap menarik bagi investor.
Batas atas harga referensi lahan di kawasan industri bakal mengacu kepada nilai lahan saat dibebaskan. Di samping itu, penetapan batas harga juga merujuk kepada tingkat resiko investasi seperti ada tidaknya ketersediaan infrastruktur.