Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengestimasi lelang untuk pekerjaan konsultan dan konstruksi proyek Pelabuhan Patimban bisa digelar pada September-Oktober 2017. Lelang bakal dibuka bila perjanjian pinjaman dari kreditor bisa diteken pada Agustus 2017 nanti.
Mauritz M. Sibarani, Direktur Kepelabuhanan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhu, mengatakan proyek Pelabuhan Patimban sudah masuk dalam Dokumen Perencanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri atau greenbook yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas.
Menurut Mauritz, perjanjian pinjaman dari Japan Internasional Corporation Agency (JICA) diharapkan bisa diteken pada Agustus 2017 mendatang menyusul penyelesaian greenbook untuk proyek Pelabuhan Patimban. Dalam satu hingga dua bulan berselang, pihaknya bakal membuka lelang.
"Total nilai kontrak kurang lebih Rp10 triliun untuk empat paket," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (24/07/2017).
Sebagaimana diketahui, perjanjian pinjaman dari JICA semula diperkirakan bila tuntas pada Juni 2017. Namun, greenbook yang belum rampung membuat estimasi tersebut meleset. Mauritz mengatakan, target konstruksi tahap pertama juga nantinya akan bergantung pada kecepatan proses lelang.
Dia menerangan, proses lelang diperkirakan memakan waktu antara 6 hingga 12 bulan. Mauritz memastikan proses lelang terbuka untuk pesert dari luar negeri. "Konsultan dan kontraktor lelang internasional, dokumennya banyak dan butuh persiapan," jelasnya.
Untuk diketahui, total investasi proyek Pelabuhan Patimban mencapai Rp43,5 triliun. Sebanyak 71% dari nilai investasi bakal ditopang pinjaman dari JICA. Untuk tahap awal, investasi mencapai Rp13,7 triliun.
Keberadaan Pelabuhan Patimban yang dirancang bisa menampung 7,5 juta TEUs itu di sisi lain ditujukan guna menunjang industri otomotif. Lokasi Patimban yang berada di Kabupaten Subang sangat dekat dengan sentra perakitan otomotif di kawasan industri Cikarang dan Karawang.