Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan Industri Sei Mangkei di Sumatra Utara ditargetkan mampu menarik investasi Rp129 triliun di atas lahan seluas 1.933 hektare dengan tenaga kerja 83.300 orang hingga 2031.
"Dari 1.933 hektare, pembagiannya itu untuk zona industri sebesar 70 persen, untuk zona logistik 15 persen, sisanya untuk pariwisata," kata Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono di Jakarta pada Senin (24/7/2017).
Hingga saat ini, terdapat satu industri yang telah beroperasi di kawasan yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini yaitu PT Unilever Oleochemical Indonesia dengan nilai investasi Rp3,35 triliun.
Selain itu, terdapat tiga perusahaan yang sedang mempersiapkan diri untuk peletakan batu pertama di kawasan yang khusus membangun hilirisasi industri agro itu, yakni PT Industri Nabati Lestari dengan nilai investasi Rp1 triliun, PLTBG Sei Mangkei berkapasitas 1,6 MW dengan nilai investasi Rp53 miliar dan Insect Bio Reactors (IBR) PT Alternative Protein Indonesia dengan nilai investasi Rp5,7 triliun.
Dengan demikian, total investasi yang masuk ke Kawasan Industri Sei Mangkei menjadi sekitar Rp10,58 triliun dengan luas lahan yang telah terpakai seluas 263 hektare atau 14 persen dari seluruh lahan yang ada.
"Untuk pembangunan pabrik minyak goreng oleh PT Industri Nabati Lestari realisasi pembangunannya sekitar 27,26 persen dengan target operasi 2018. Untuk PLT Biogas dan IBR PT API itu mulai dibangun September 2017," ujar Imam.
Terkait dengan pembangunan infrasruktur, Kementerian Perindustrian menggelotontorkan Rp353 miliar untuk membangun jalan poros, pelabuhan daratan dan jalur kereta api sepanjang 3,9 kilo meter. Selain Kemenperin, PTPN III juga turut membangun infrastruktur dengan nilai Rp495 miliar.
Dengan demikian, total anggaran untuk pembangunan infrastruktur hingga saat ini sebesar Rp848 miliar dari total kebutuhan anggaran pembangunan kawasan itu sebesar Rp5,1 triliun.