Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMF Akan Bangun 4 Fasilitas MRO Senilai US$200 juta

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia berencana membangun empat fasilitas perawatan pesawat hingga 2021 mendatang dengan nilai investasi mencapai US$200 juta atau setara dengan Rp2,66 triliun.

Bisnis.com, TANGERANG—PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia berencana membangun empat fasilitas perawatan pesawat hingga 2021 mendatang dengan nilai investasi mencapai US$200 juta atau setara dengan Rp2,66 triliun.

Direktur Utama Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Iwan Joeniarto mengatakan keempat fasilitas perawatan pesawat (maintenance repair overhaul/MRO) itu akan dibangun di Batam, Australia, China dan Uni Emirat Arab.

“Empat lokasi itu dipilih karena jumlah pesawat yang sangat tinggi. Selain itu, jumlah MRO disana juga belum banyak berkembang. Oleh karena itu, kemungkinan kami masuk kesana,” katanya, Rabu (19/7).

Iwan menjelaskan pembangunan fasilitas MRO di keempat lokasi itu merupakan bagian dari strategi GMF untuk dapat menyasar pasar MRO global, sekaligus menjadi salah satu dari sepuluh besar perusahaan MRO terbaik di dunia.

Dari keempat lokasi itu, dia memperkirakan pembangunan fasilitas MRO di Batam akan lebih dulu terealisasi. Apabila tidak ada aral melintang, fasilitas MRO di Batam mulai dibangun pada 2018.

“Kami akan bangun fasilitas MRO di Batam dengan menggandeng rekanan lainnya, selain Otoritas Batam selaku pengelola lahan. Kami akan pilih partner yang dapat mengangkat nilai dan image GMF,” tuturnya.

Iwan menambahkan GMF juga akan menggandeng pihak lain dalam pembangunan fasilitas MRO di luar negeri. Dia mengklaim telah menandatangani nota kesepahaman dengan calon rekanan setempat untuk membangun fasilitas MRO.

Di Australia, GMF akan membangun fasilitas MRO di Sydney atau Melbourne. Sementara itu, di Uni Emirate Arab, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) itu berencana membangun di Dubai.

“Untuk di luar negeri, investor itu akan ikut berinvestasi, menyumbangkan pengetahuan, dan juga membawa market. Nantinya, kebutuhan akan SDM perawatan dan perbaikan pesawat itu akan sangat besar sekali," ujarnya.

Dalam membangun empat fasilitas MRO itu, GMF akan memanfaatkan dana yang diperoleh melalui penawaran publik perdana (initial public offering/IPO). Untuk diketahui, perseroan memang berencana melakukan IPO pada September 2017.

Sementara itu, Direktur Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati menilai rencana GMF membangun empat fasilitas MRO baru bakal berdampak positif bagi Garuda Indonesia Group.

“Bisnis MRO itu memang sangat menjanjikan. Pendapatannya juga pakai dolar AS. Ini akan mendongkrak pendapatan Garuda. Selain itu, rencana GMF itu juga akan membuka lapangan kerja baru,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper