Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tokyo, Menteri PUPR Tinjau Wisma Atlet & Traffic Control Jalan Tol

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi lokasi pembangunan infrastruktur Olimpiade dan Paralimpiade yang akan berlangsung di Tokyo pada 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengunjungi Traffic Control Centre (TCC) jaringan jalan tol Tokyo Metropolitan Expressway/Istimewa
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengunjungi Traffic Control Centre (TCC) jaringan jalan tol Tokyo Metropolitan Expressway/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengunjungi lokasi pembangunan infrastruktur Olimpiade dan Paralimpiade yang akan berlangsung di Tokyo pada 2020 pada Jumat (14/7/2017).

Sebagaimana siaran pers yang diterima Bisnis.com pada Sabtu (15/7/2017), lokasi yang dikunjungi Basuki adalah Tokyo 2020 Athlete’s Village atau Wisma Atlet tersebut lokasinya terletak di distrik Harumi-5, Chome West, Tokyo yang dikelilingi oleh venue olahraga.

Selain itu, lokasi wisma atlet tersebut dekat dengan perairan, dan juga berada di pusat kota. Diharapkan dengan selesainya event Olimpiade dan Paralimpiade, Tokyo 2020 Athlete’s Village menjadi warisan bagi Kota Tokyo, sebagai simbol keberagaman, keberlanjutan, dan gaya hidup sehat.

Wisma atlet tersebut terdiri dari 24 bangunan gedung, yang terdiri dari 21 gedung tingkat menengah, dua tower dan satu fasilitas ritel dengan jumlah total 5.682 unit.

Usaha yang dilakukan Pemerintah Jepang sangat menarik. Kita bisa jadikan referensi untuk pengelolaan wisma atlet Kemayoran pasca Asian Games 2018

Pembangunannya menggunakan skema kerja sama antara Pemerintah Kota Tokyo dengan konsorsium perusahaan konstruksi Jepang yang ditunjuk oleh Pemkot Tokyo.

Konsorsium kemudian membangun gedung dan berbagai fasilitas lainnya. Kemudian selama pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, bangunan wisma tersebut disewakan kepada Tokyo Organising Committee of Olympic and Paralympic Games (TOGOC).

TOGOC melakukan perbaikan konstruksi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan standar International Olympic Committee (IOC) dan International Paralympic Committee (IPC).

Setelah pelaksanaan Olimpiade, TOCOG akan mengembalikan kepada kondisi semula dan dikembalikan kepada konsorsium swasta yang  kemudian akan menjual atau menyewakan sebagai unit perumahan. Usai Tokyo 2020, TOGOC mengembalikan kembali kepada konsorsium untuk dapat disewakan atau dijual.

"Usaha yang dilakukan Pemerintah Jepang sangat menarik. Kita bisa jadikan referensi untuk pengelolaan wisma atlet Kemayoran pasca Asian Games 2018 yang menguntungkan semua pihak. Terutama dalam memenuhi kebutuhan hunian di kota metropolitan seperti Jakarta dan Palembang,” ujar Basuki.

Selain itu, menurut dia, Indonesia bisa mempelajari bagaimana kawasan yang kurang atraktif dapat diubah menjadi kawasan yang bernilai tinggi karena dukungan prasarana dan sarana yang berkualitas.

CCTV di Jalan Tol

Menteri Basuki beserta rombongan melanjutkan kunjungan melihat Traffic Control Centre (TCC) jaringan jalan tol Tokyo Metropolitan Expressway yang memiliki panjang 318 km.

TCC adalah ruang kontrol untuk memantau pengelolaan dan pengoperasian jalan tol. Salah satunya untuk mendeteksi kecelakaan yang terjadi di jaringan jalan tol, sehingga dapat mendistribusikan bantuan dengan lebih cepat. TCC juga memonitor kondisi kepadatan lalu lintas di jaringan jalan tol di Tokyo.

Di Tokyo, Menteri PUPR Tinjau Wisma Atlet & Traffic Control Jalan Tol

Pengelola jalan tol di Jepang memanfaatkan penggunaan banyak kamera CCTV. Setidaknya setiap kilometer ditempatkan satu kamera dan ada 1.000 kamera yang dipasang di jalan tol selain terowongan. Kamera CCTV yang ditempatkan diterowongan lebih banyak lagi yakni mencapai 1.400 kamera yang dipantau selama 24 jam di TCC.

Dari data jumlah kejadian di jalan tol seperti kecelakaan, kendaraan mogok, dan barang jatuh, yang berhasil dipantau TCC khususnya di Shutoko pada 2016, ada 130 kejadian setiap harinya atau satu kejadian setiap 11 menitnya yang harus ditangani segera oleh pengelola tol.

Di Tokyo, Menteri PUPR Tinjau Wisma Atlet & Traffic Control Jalan Tol

Kejadian yang paling banyak adalah barang jatuh di tol yakni sekitar 26.591 kali per tahun atau rata-rata 73 kali per hari. Sementara kejadian kecelakaan 10.973 per tahun atau rata-rata 30 kali per hari dan kendaraan mogok terjadi 10.337 kejadian per tahunnya atau rata-rata 28 kali per hari.

"Jaringan jalan tol di Indonesia pada akhir 2014 mencapai 780 km. Ditargetkan hingga akhir 2017 ada tambahan 568 km. Semakin panjangnya ruas jalan tol menuntut badan usaha/operator jalan tol untuk lebih meningkatkan layanan pemantauan penggunaan jalan tol melalui control room yang modern, sehingga layanan keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kecepatan bisa ditingkatkan," paparnya.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Menteri Basuki didampingi Inspektur Jenderal PUPR Rildo Ananda Anwar, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra, beberapa direksi BUMN Karya, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Hermanto Dardak, Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Ariyani, dan Utusan Khusus Presiden RI untuk Jepang Rahmat Gobel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper