Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah yakin industri pariwisata di negeri ini dapat bersaing di tengah sorotan keberlanjutan lingkungan atau pariwisata yang saat ini menjadi isu global.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan environment sustainability atau tourism sustainability menjadi perhatian masyarakat internasional, termasuk pada traveller dunia. Apresiasi biasanya akan berimplikasi pada harga yang lebih tinggi kepada industri.
“Kita yakin sektor pariwisata kita bisa berkompetisi dan memenangkan persaingan. Karena itu, pilihan Presiden Jokowi yang menetapkan pariwisata sebagai core economy dan prioritas pembangunan kita juga sudah tepat,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenpar, Rabu (12/7/2017).
Kepercayaan ini meningkat karena indeks daya saing Indonesia–yang secara resmi dikeluarkan World Economic Forum pada April 2017-naik 8 peringkat ke 42. Hal ini secara otomatis mengerek level confidence bangsa.
Selain itu, kenaikan daya saing memperbaiki kredibilitas di mata masyarakat global. Dengan demikian, secara eksternal, Indonesia semakin diakui dan dipercaya. ‘Wonderful Indonesia’, sambungnya, semakin mempunyai nilai di mata dunia.
Ada pula dampak calibration setelah kenaikan peringkat ini. Dengan membandingkan kinerja Indonesia dengan standar dunia, lanjutnya, menjadi bukti Indonesia sudah naik kelas. Hal ini menjadi pencapaian positif karena standar yang sama juga dipakai untuk memotret dan mengukur indikator dari semua negara.
Indonesia memproyeksikan pada 2019 nanti naik 12 level di posisi 30 besar dunia dari 141 negara yang dikalibrasi oleh TTCI WEF. Dengan demikian pariwisata negeri ini layak diperhitungkan di tingkat dunia.