Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Llyod (Persero) bakal menambah armada berupa dua kapal kargo kelas handymax dan 12 kapal tunda mulai tahun ini secara bertahap guna menopang ekspansi usaha.
Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto, mengatakan perseroan membutuhkan pendanaan hingga Rp900 miliar untuk menambah armada. Dia menjelaskan, kapal kargo yang bakal dibeli diharapkan bisa didatangkan pada akhir Juli 2017 atau di awal Agustus 2017. "Kapasitasnya 50.000 DWT, jadi kami akan punya 4 kapal handymax," ujarnya kepada Bisnis.com Selasa (11/7/2017).
Suyoto menerangkan Djakarta Lloyd juga bakal membeli dua kapal tunda baru dan memesan sepuluh kapal tunda ke perusahaan galangan kapal nasional. Kapal-kapal tersebut bakal digunakan untuk mengerjakan kontrak yang bakal diperoleh perseroan dari PT Pelindo III (Persero).
Menurut Suyoto, kontrak dari Pelindo III berdurasi 15 tahun dan bakal dimulai tahun ini. Adapun, naskah perjanjian kontrak telah disusun dan tinggal dilakukan teken kontrak perjanjian antara kedua belah pihak. Sebelum teken, perseroan dan Pelindo III bakal melakukan memeriksa kapal tunda yang bakal dibeli dari Korea Selatan. Nilai pembelian kapal per unit mencapai Rp65 miliar.
Guna mendanai ekspansi, Djakarta Lloyd tengah melakukan negosiasi dengan calon kreditor antara lain PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank. Suyoto menyebut, perseroan menjajaki pinjaman sekitar Rp700 miliar hingga Rp800 miliar.
Pinjaman tersebut dimungkinkan karena perusahaan pelayaran yang hampir ditutup karena terbelit utang ini telah mendapat penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp350 miliar dua tahun lalu.
Untuk diketahui, Djakarta Lloyd telah menuntaskan restrukturisasi utang sebesar Rp1,5 triliun kepada para kreditor lewat skema konversi saham. Di samping itu, perseroan juga telah melakukan rasionalisasi jumlah karyawan dan penyelesaian utang pajak sebesar Rp100 miliar lewat program amnesti pajak.