Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian belum dapat memastikan apakah akan tetap menutup atau membuka impor daging bebek dari Malaysia karena masih menanti informasi lebih lanjut soal perkembangan wabah Avian Influenza di negeri jiran itu.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diamirta menyampaikan, Ditjen PKH telah melakukan rapat dengan komisi ahli, terkait dengan penutupan daging bebek Malaysia dan perkembangan laporan bebas kasus flu burung di Malaysia.
Hasil dari rapat tersebut yakni Indonesia akan meminta laporan perkembangan dan penerapan biosecurity di dua Rumah Pemotongan Unggas (RPU) di Malaysia yang sudah pernah mengekspor daging bebek ke Indonesia.
Berdasarkan informasi tersebut, nantinya akan dilakukan kajian lanjutan. Kajian ini akan menentukan apakah secara teknis pembukaan impor daging bebek dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan ketersediaan daging bebek di dalam negeri.
"Terkait dengan informasi kenaikan produksi yang disampaikan oleh HIMPULI, maka kami berharap agar informasi tersebut dapat disampaikan secara resmi kepada Dirjen PKH," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (6/7/2017).
Menurutnya, peningkatan produksi daging bebek dalam negeri akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan membuka atau tetap menutup impor daging bebek dari Malaysia.