Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Pedagang Pasar Yakini Harga Cabai Segera Pulih

Asosiasi pedagang pasar meyakini harga cabai di pasar tradisional akan mengalami penurunan tiga hari pasca Lebaran 2017
Pedagang cabai di sebuah pasar tradisional Wonosari, Yogyakarta./Bloomberg-Dimas Ardian
Pedagang cabai di sebuah pasar tradisional Wonosari, Yogyakarta./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi pedagang pasar meyakini harga cabai di pasar tradisional akan mengalami penurunan tiga hari pasca Lebaran 2017.

“Untuk cabai semoga H+3 sudah mulai menurun,” ujar Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri kepada Bisnis, Senin (26/6/17).

Dia menjelaskan cabai merupakan salah satu komoditas yang masuk ke dalam daftar pengawasan asosiasinya. Hal itu mengingat tingginya permintaan komoditas itu terutama pada saat Idulfitri.

Abdullah menilai kenaikan harga cabai cukup tinggi menjelang Lebaran kemarin. Jenis rawit merah misalnya naik dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp55.000 per kilogram sedangkan cabai besar berada dikisaran Rp45.000.

Sebelumnya, Berdasarkan pantauan Bisnis, pada Minggu (25/6/17) pagi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, harga rata-rata cabai rawit tersebut berada di kisaran Rp35.000--Rp40.000 per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah kriting berkisar antara Rp20.000--Rp22.000 per kilogram.

Menurut penuturan salah satu pedagang pasar, Heri, tidak terjadi pergolakan harga cabai pada tahun ini. Kondisi tersebut berbeda dibandingkan dengan tahun lalu.

"Tahun lalu harga cabai rawit tinggi sekali [di atas Rp100.000]. Sekarang lebih aman harganya," ujarnya.

Adapun pasokan cabai didapatnya dari daerah Jawa Tengah. Kualitas yang dijual menurutnya merupakan jenis yang terbaik.

Untuk mendapatkan harga lebih murah, sambungnya, pelanggan bisa membeli dalam jumlah lebih banyak.

"Kalau beli lebih dari 5 kilogram maka akan diberi potongan harga," jelasnya.

Dia menyebut kenaikan harga biasanya disebabkan oleh pemasok yang menjual dengan harga lebih tinggi. Akibatnya, pedagang di pasar pun harus menjual dengan menaikkan harga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper