Bisnis.com, PONTIANAK– Kalimantan Barat menjadi area beroperasinya 3 helikopter jenis Bel-214B, MI-8 dan Kamov untuk mengefektifkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan setelah pemerintah provinsinya menetapkan status Siaga Darurat Karhutla.
Dari rilis diterima Bisnis, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, helikopter tersebut memiliki kapasitas menampung air rerata 3.000-5.000 liter.
“Ancaman karhutla terus meningkat seiring dengan makin keringnya musim kemarau diperkirakan puncak musim kemarau pada Agustus 2017. Kalbar sudah menetapkan status Siaga Darurat sejak 1 Juni hingga 31 Oktober 2017,” kata Sutopo, baru-baru ini.
Status itu, lanjutnya, secara administrasi dan teknis mendapatkan kemudahan akses pengerahan sumber daya dan koordinasi lebih mudah dalam penanggulangan karhuta.
Khusus pengerahan helikopter adalah salah satu lima strategi penanggulangan, mulai dari operasi pemadaman di darat, pemadaman udara, penegakan hukum, operasi pelayanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
“Mengingat jumlah hostpot harian dan karhutla di beberapa provinsi seperti Jambi, Kalbar dan Kalteng (Kalimantan Tengah) meningkat serta kondisi iklim memasuki musim kemarau maka diharapkan daerah mempertimbangkan penetapan status siaga darurat pada 2017 jangan sampai terlambat seperti 2015,” tuturnya.