Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Pesawat Kapasitas di Atas 100 Kursi Diprediksi Melonjak

Produsen pesawat jet asal Prancis, Airbus, memperkirakan jumlah pesawat udara berkapasitas di atas 100 kursi akan mencapai 40.000 unit pada 20 tahun mendatang.
Pesawat Airbus milik maskapai Citilink/Antara
Pesawat Airbus milik maskapai Citilink/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen pesawat jet asal Prancis, Airbus, memperkirakan jumlah pesawat udara berkapasitas di atas 100 kursi akan mencapai 40.000 unit, atau tumbuh lebih dari dua kali lipat pada 20 tahun mendatang.

Chief Operating Officer-Customers Airbus Commercial Aircraft John Leahy mengatakan pertumbuhan jumlah pesawat udara hingga dua kali lipat itu sejalan dengan arus pergerakan pesawat yang tumbuh 4,4% per tahun.

“Perjalanan udara memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap guncangan-guncangan eksternal. Angka perjalanan udara pun akan berlipat ganda setiap 15 tahun," katanya dalam siaran pers, Senin (12/06).

John Leahy menjelaskan tingginya kebutuhan pesawat udara didorong dari sejumlah faktor, seperti pertumbuhan penumpang, alokasi biaya pengeluaran perjalanan yang meningkat, kemajuan pariwisata, liberalisasi industri, rute baru, dan lain sebagainya. 

Dengan demikian, dia memperkirakan kebutuhan pesawat hingga 2036 mencapai 40.000 unit yang terdiri dari pesawat penumpang sebanyak 34.170 unit dan 730 pesawat kargo dengan total nilai sebesar US$5,3 triliun.

“Lebih dari 70% unit baru diprediksi merupakan pesawat lorong tunggal, dengan komposisi 60% didedikasikan untuk pertumbuhan, dan 40% untuk menggantikan pesawat lama yang lebih boros bahan bakar,” tuturnya.

Seiring dengan pertumbuhan pesawat, John menilai kebutuhan pilot dan insinyur juga turut meningkat. Airbus memperkirakan kebutuhan pilot hingga 2036 mencapai 530.000 orang. Sedangkan, kebutuhan insinyur mencapai 550.000 orang.

Tak hanya SDM, pertumbuhan pesawat juga bakal mendongkrak permintaan jasa perawatan pesawat dan pelatihan global. Dalam 3 tahun terakhir ini, Airbus telah berhasil memperluas jaringan pelatihan global, dari lima lokasi menjadi 16 lokasi.

Pasar Asia Pasifik

John mencatat pasar di negara-negara berkembang, seperti China, India, Amerika Latin dan negara-negara Asia lainnya akan tumbuh paling tinggi, dan mewakili hampir 50% konsumsi dunia pada 2036.

“Laju pertumbuhan lalu lintas udara di negara-negara tersebut tercatat hampir dua kali lipat dari perkiraan laju pertumbuhan sebesar 3,2% per tahun di pasar-pasar yang telah lebih mapan, seperti Amerika Utara dan Eropa Barat,” ujarnya.

Hingga 20 tahun ke depan, Asia Pasifik akan menerima 41% kiriman pesawat baru, disusul oleh Eropa sebesar 20% dan Amerika Utara sebesar 16%. Jumlah penduduk kelas menengah akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi hampir 5 miliar.

Kebutuhan pesawat berlorong ganda seperti Airbus A330, A350 XWB, dan A380 diprediksi mencapai 10.100 unit dengan nilai US$2,9 triliun. Kemudian, kebutuhan pesawat berlorong tunggal seperti A320Neo diperkirakan mencapai 24.810 unit atau senilai US$2,4 triliun.

Lebih lanjut, Airbus menawarkan varian pesawat berlorong tunggal A321neo bagi maskapai yang ingin meningkatkan kapasitasnya. Pesawat A321Neo itu diklaim memiliki daya jelajah hingga 4.000 nautical miles dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.

Airbus mencatat jumlah pengiriman A321 pada 2016 mencapai di atas 40% dari total pengiriman pesawat lorong tunggal. Jumlah itu juga mencapai di atas 60% dari total pesanan pesawat lorong tunggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper