Bisnis.com, JAKARTA - Pelabuhan Tanjung Priok akan dibuka sebagai tempat pemasukan bawang putih, yang diatur melalui Permentan No.20 Tahun 2017 yang saat ini tengah didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM.
Permentan No.20 Tahun 2017 merupakan perubahan atas Permentan No.43 Tahun 2012 tentang tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan umbi lapis segar ke dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini menyampaikan Tanjung Priok akan dibuka sebagai tempat pemasukan bawang putih berdasar analisis resiko setelah melalui kajian ilmiah yang melibatkan beberapa pakar. Kajian ilmiah ini berdasar pada bawang putih yang masuk adalah bawang putih konsumsi yang resikonya masih rendah, dibanding jika bibit.
"Analisis resiko yang menghadirkan beberapa pakar, tentang hama yang biasanya ada di bawang putih, bagaimana pengendaliannya. Apakah sudah ada sarana untuk patogen tertentu agar dapat dilakukan pembebasan patogen, termasuk memecah menyebarnya resiko dengan tujuan untuk mengendalikan resiko," tuturnya di Jakarta, Kamis (8/6).
Banun menyebut selama ini pintu pemasukan utama bawang putih adalah Tanjung Perak. Sementara beban yang masuk hingga per Mei tahun ini sudah berlebih. Pintu pemasukan bawang putih yang lain adalah Pelabuhan Belawan.
Pemasukan bawang putih per Juni saja ke Tanjung Perak sudah mencapai 67% dibanding tahun lalu. Dengan demikian, perlu sarana untuk melakukan tindakan karantina bagi bawang putih yang lebih memadai.
"Saat ini sedang diundangkan, setelah selesai berita negara, akan langsung diundangkan. Kemungkinan bulan ini," imbuhnya.
Catatan Badan Karantina Pertanian, total volume pemasukan bawang putih pada Januari-5 Juni tahun ini sebesar 171.393 ton, turun 257% dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun, total pemasukan bawang putih pada 2016 sebesar 321.968 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
