Bisnis.com, JAKARTA—Berbekal status investment grade dari tiga lembaga pemeringkat, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis target pertumbuhan ekonomi 2018 yang dalam RAPBN 2018 ditetapkan di kisaran 5,4%-6,1% bakal terpenuhi.
Kepala BKPM Thomas T. Lembong mengatakan status investment grade tersebut menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kondisi perekonomian di Indonesia.
"Kepercayaan dunia ini harus mampu dimanfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi," ungkapnya dalam siaran pers BKPM, Senin (29/05).
Menurut Kepala BKPM, ekonomi Indonesia sebenarnya berhasil tumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Bank Dunia mencatat produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh dari US$256,8 miliar menjadi US$890,5 miliar atau naik 3,5 kali lipat dalam kurun 10 tahun.
Kepala BKPM mengatakan untuk mencapai target tersebut realisasi investasi tahun ini ditargetkan mencapai Rp678 triliun, sementara tahun depan sekitar Rp795 triliun atau tumbuh 17%.
Baca Juga
"Ini membutuhkan kerja ekstra keras," lanjut Thomas.
Pada 19 Mei 2017, Standard&Poor’s (S&P) akhirnya menaikkan sovereign credit rating Indonesia dari BB+ menjadi BBB- dengan outlook stabil. Status investment grade terakhir kali diperoleh Indonesia dari S&P sebelum krisis ekonomi pada tahun 1998.
Indonesia juga telah mendapatkan status investment grade dari dua lembaga pemeringkat internasional lainnya. Moody’s memberikan rating Baa3 dan mengubah outlook menjadi positif sejak Februari 2017. Indonesia juga mengantongi rating BBB- dari Fitch Ratings yang sejak Desember 2016 mengubah outlook Indonesia menjadi positif.