Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan kota pintar dalam satu kawasan mandiri terus menjadi tren yang dilakukan dalam kalangan perusahaan pengembang.
Hal itu seiring dengan pentingnya layanan internet yang sudah dianggap menjadi kebutuhan dasar dan wajib dalam era digitalisasi saat ini.
Setelah Sinar Mas Land dengan mega proyek Digital Hub yang menelan investasi hingga Rp7 triliun di Selatan Jakarta, pengembang lain pun seakan tak mau ketinggalan.
Jika, Sinar Mas Land didukung dengan kawasan premium yang sudah hidup kali ini PT Modernland Realty Tbk. mencoba peruntungan yang sama dengan kawasan industrinya ModernCikande di Serang, Banten.
Tak tanggung-tanggung dari total 3.175 hektare yang dimiliki, perusahaan akan mengalokasikan 100 hektare untuk mendukung pengembangan kota pintar tersebut.
Mary Octo Sihombing, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bidang Pengembangan Kota Mandiri & Peremajaan Kota mengatakan pengembangan kota pintar merupakan lanjutan dari bangunan pintar yang sudah lama pengembang terapkan,
Baca Juga
Hanya saja ini memiliki jangkauan yang lebih luas dalam pelayanan serta fasilitasnya. Artinya, ke depan tren akan terus berlanjut dan kota pintar akan masuk pada seluruh daerah-daerah di Indonesia yang memiliki kepadatan dan gaya hidup tinggi.
“Sekarang kan sistemnya sudah mudah tinggal pakai fiber optik atau yang seperti radio lalu tinggal disebar, pasar permintaannya juga sudah ada. Ini adalah keniscayaan karena sudah menjadi kebutuhan utama dalam era globalisasi dan digitalisasi saat ini,” katanya, Senin (29/5/2017).
Pascall Wilson, Direktur Utama PT Modern Industrial Estat menyebut saat ini perusahaan sudah merampungkan rancang desain untuk kota pintarnya. Sayangnya, nilai investasi hingga tahapan model pengembangan belum bisa dibeberkan lebih lanjut karena masih dalam pembicaraan perusahaan induk.
Menurut Pascall, sebagai pengembangan tahap pertama pihaknya akan menggandeng pemerintah Taiwan melalui salah satu lembaga asosiasinya. Jika tidak ada aral melintang akhir tahun ini akan dilakukan penandatanganan noktakesepahaman antar kedua belah pihak.
“Sebenarnya sudah banyak perusahaan asing yang meminta bekerjasama, tetapi Taiwan sedang gencar dengan pengembangan smartcity, jadi kami akan gandeng mereka dulu,” katanya di Serang belum lama ini.
Pascall menyebut khusus kawasan kota pintar pada taha pertama akan diisi dengan sejumlah ruang perkantoran pusat data, pabrik elektronik, dan pusat inkubasi atau kantor bagi perusahaan rintisan.
Sedangkan lebih lanjut, kata Pascall, perusahaan akan sembari melihat permintaan pasar. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika akan dibangun juga kawasan perumahan dan apartemen yang menunjang untuk aktivitas kehidupan penghuninya.