Bisnis.com, JAKARTA - Tiga kementerian sepakat mendukung program Pengembangan Desa Wisata di Indonesia. Desa Wisata di kawasan Ubud, Denpasar, Bali, menjadi percontohan bagi pengembangan desa wisata di Tanah Air.
Tiga kementerian tersebut yakni Kementerian Pariwisata, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan tidak hanya sebagai destinasi wisata, Ubud juga telah mampu menyelaraskan wirausaha UKM dan mengembangkan desanya sebagai upaya untuk menarik wisatawan.
"Desa Wisata itu bisa berfungsi ganda. Bisa sebagai amenitas dengan homestay, akomodasi di rumah penduduk yang sudah sadar wisata. Juga sebagai atraksi, karena berada dalam atmosfer kehidupan masyarakat desa yang hommy, kaya dengan sentuhan budaya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/5/2017).
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan menjadikan desa sebagai tempat wisata merupakan salah satu langkah untuk dapat mempercepat pembangunan dan memajukan wilayah pedesaan di Indonesia.
Eko menegaskan bahwa dana desa yang selama ini dipriotitaskan untuk pembangunan infrastruktur, kini sudah dapat digunakan untuk mengembangkan perekomian perdesaan. "Salah satunya untuk pengembangan desa wisata ini,” katanya.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pelaku UKM di kawasan daerah desa wisata untuk membentuk koperasi wisata. Dengan berkoperasi diharap produk-produk mereka akan mudah terjual sehingga kesejahteraan anggota semakin baik.
Selain berkoperasi, pelaku UKM juga disarankan untuk memanfaatkan tekonologi dan informasi (Internet) dalam memasarkan produknya. "Saat ini sudah era digitalisasi. Dengan memanfaatkan teknologi, akan memudahkan pelaku UKM untuk memasarkan produknya, " kata Agus.
Agus menambahkan jangan sampai desa-desa wisata dikuasai oleh pengusaha besar; sehingga pengusaha lokal, khususnya UKM hanya menjadi penonton. "Ini tidak boleh terjadi;" imbuhnya.