Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah melambatnya pertumbuhan ritel nasional, Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia meluncurkan Hari Belanja Diskon Indonesia untuk membantu menggerakkan daya beli masyarakat.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan acara ini merupakan kado bagi hari kemerdekaan Indonesia karena diselenggarakan pada 15-27 Agustus 2017.
Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) juga ditujukan untuk memperkenalkan merek lokal dan Usaha Kecil Menengah (UKM) kepada masyarakat, khususnya wisatawan mancanegara.
“Event ini dibentuk untuk mendukung sektor konsumsi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Acara ini juga digelar untuk menarik wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan luar negeri,” papar dia dalam pembukaan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI), Rabu (17/5/2017).
Acara ini dibagi menjadi dua rangkaian. Pertama, HBDI pada 17-20 Agustus yang diadakan di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia. Selama periode tersebut, para peritel bakal memberikan diskon, penawaran khusus, serta berbagai promosi untuk konsumen.
Kedua, Happy Birthday Indonesia Festival yang diselenggarakan pada 15-27 Agustus di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Festival yang diklaim menjadi festival belanja dan ritel terbesar Indonesia itu memadukan pertunjukan dengan bazaar, serta diikuti oleh seluruh anggota Hippindo.
Ketua Panitia HBDI Fetty Kwartati menyatakan peritel offline belum memiliki ikon hari belanja seperti halnya para pelaku usaha e-commerce. Nantinya, HBDI diharapkan dapat menjadi puncak belanja masyarakat dan digelar secara rutin.
“Di HBDI, asosiasi agen perjalanan wisata juga akan ikut serta untuk menawarkan berbagai promo. Ada Jember Fashion Carnival pun akan hadir secara khusus untuk meramaikan acara,” tambah dia .
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan Ramadan dan masa selepas Idul Fitri adalah low season bagi industri pariwisata Tanah Air. Tidak hanya wisatawan Nusantara yang berkurang jumlahnya, tapi juga wisatawan mancanegara terutama dari negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim.
Oleh karena itu, dia berharap HBDI dapat turut menjadi daya tarik baru bagi sektor pariwisata Indonesia.