Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Sawit Akui Sudah Lama Terapkan Tanpa Membakar

Korporasi sawit mengaku sudah lama menerapkan kebijakan zero burning (tanpa membakar) dalam kegiatan perkebunan sehingga yakin mampu melewati cuaca yang diprediksi lebih kering tahun ini.
Pembakaran lahan sawit/Istimewa
Pembakaran lahan sawit/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi sawit mengaku sudah lama menerapkan kebijakan zero burning (tanpa membakar) dalam kegiatan perkebunan sehingga yakin mampu melewati cuaca yang diprediksi lebih kering tahun ini.

Direktur dan Investor Relations PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) Andi W. Setianto mengatakan perseroan mengantongi sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sehingga otomatis mengikuti protokol keberlanjutan, termasuk tidak membakar hutan ketika membuka lahan perkebunan.

"Orang yang tidak tahu, tidak gunakan prosedur, mungkin membakar hutan. Kami tidak mungkin begitu. Apa untungnya perusahaan membakar hutan, timbulkan asap?" katanya saat dihubungi, Jumat (5/5/2017).

Protokol keberlanjutan itu, sambung Andi, juga diterapkan di kebun plasma. Mengutip laporan tahunan 2015, UNSP mengelola lahan plasma seluas 14.005 hektare, sedangkan lahan inti yang tertanami 45.907 ha. Area tertanam itu tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan Selatan.

"Selama kami masih jadi avalis mereka (petani plasma), maka kebun-kebun mereka kami kelola seperti kebun sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Kencana Agri Ltd. (Grup Kencana), raksasa sawit milik keluarga Maknawi, menjamin seluruh aktivitas pembukaan lahan dilakukan dengan mekanisasi.

"Tidak hanya Kencana Group, semua perusahaan di Indonesia sepakat semua pembukaan lahan itu zero burning," ujar Manajer ISPO Grup Kencana M. Yunus.

Perusahaan juga sudah membentuk tim tanggap darurat kebun sebagaimana dipersyaratkan oleh dinas perkebunan setiap kabupaten/kota. Tim harus menguasai prosedur menanggulangi kebakaran, termasuk mempunyai kelengkapan alat pemadam kebakaran, menara pengawas api, dan pompa air.

Pengelolaan di kebun plasma juga dinyatakan telah mengadopsi manajemen tanggap darurat di kebun inti.

Berdasarkan laporan tahunan 2016 Kencana Agri, luas bank tanah perusahaan yang melantai di Singapore Exchange itu 185.709 ha, dengan luas lahan plasma 21.204 ha.

Center for International Forestry Research (Cifor) memperkirakan cuaca tahun ini lebih kering dari tahun lalu. Oleh karena itu, titik panas yang muncul diprediksi lebih banyak dari tahun lalu dengan puncak terjadi pada Juni-Agustus.

Peneliti Cifor Herry Purnomo mengingatkan kebakaran hutan dan lahan selama 19 tahun terakhir dipicu oleh ulah manusia. Iklim dan cuaca hanya memengaruhi skala kebakaran.

"Aktor pembakar bisa perusahaan besar, menengah, kecil. Ada juga cukong hingga petani. Membakar merupakan aktivitas ekonomi untuk meningkatkan nilai lahan," ujar Herry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper