Bisnis.com, JAKARTA-- Pembangunan proyek LRT Jabodetabek Cawang-Bekasi, jalan tol Jakarta--Cikampek II Layang dan Kereta Cepat Jakarta--Bandung sama-sama menggunakan lahan di ruas tol Jakarta--Cikampek eksisting.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan Kepolisian RI telah menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi kemacetan yang akan timbul akibat tiga proyek infrastruktur tersebut.
Gangguan lalu lintas telah terjadi di lokasi pembangunan proyek LRT Jabodetabek di sisi utara jalan tol. Gangguan lalu-lintas diperkirakan akan bertambah parah ketika pembanguna proyek LRT tersebut bersamaan dengan pembangunan jalan tol Jakarta—Cikampek II Layang di tengah badan jalan tol, serta kereta cepat Jakarta—Cikampek di sisi selatan jalan tol.
Gangguan lalu lintas tersebut diestimasi berlangsung hingga pembangunan proyek selesai pada 2019.
GM Cabang Jakarta-Cikampek PT Jasa Marga R. Kristianto mengatakan pihaknya akan mengupayakan lalu lintas yang berada di tol Japek eksisting tetap dapat berjalan selama pembangunan. Pihaknya pun akan menambah kapasitas gardu tol di Cikarang Utama, dan dapat digunakan sebelum lebaran.
“Prinsip kami lalu lintas tetap bergerak, jangan sampai terhenti,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (4/5/2017).
Baca Juga
Menurut dia, koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek memang merupakan salah satu jalur transportasi strategis sebagai penunjang distribusi arus barang dan jasa baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari/ke Jawa Tengah/Jawa Timur dan seterusnya.
Beban lalu lintas yang dihadapi Jalan Tol Jakarta --Cikampek saat ini sangat tinggi. Kepadatan kerap terjadi di jalan tol yang LHR-nya mencapai 590 ribu kendaraan.
Rasio jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan (V/C) di beberapa ruas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah mencapai 1,3 yang artinya kondisi arus lalu lintas sangat sensitif terhadap gangguan lalu lintas, bila terdapat gangguan maka berpotensi terjadinya kepadatan.
Dia menambahkan, untuk membantu meminimalisir dampak kepadatan lalu lintas akibat kegiatan konstruksi, para pelaksanaan proyek tersebut dibantu Konsultan Manajemen Konstruksi mengintegrasikan kegiatan pekerjaan dan metode pelaksanaan pekerjaan,
Adapun untuk mempertahankan standar pelayanan minimal jalan tol dan layanan kepada pengguna jalan, Jasa Marga juga melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Melakukan observasi layanan wilayah jalan tol melalui 8 unit kendaraan Layanan Jalan Tol
- Menyediakan layanan derek gratis bagi kendaraan yang mengalami gangguan di jalan tol
- Berkoordinasi dengan Polisi Jalan Raya (PJR) untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas sebagai dampak gangguan lalu lintas, khususnya untuk rekayasa lalulintas di Simpang Susun Cikunir
- Pembatasan jam kerja/waktu pelaksanaan konstruksi terutama untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, terutama ketika libur panjang dan Lebaran H-20 diharapkan tidak ada pekerjaan proyek
- Sinergi dengan ketiga proyek untuk mendukung pengoperasian jalan tol Jakarta-Cikampek melalui penyediaan petugas, kendaraan operasional, dan perbantuan alat berat untuk kondisi darurat
- Mengantisipasi longsor/banjir pada area jalan tol dengan melakukan proteksi di beberapa titik rawan longsor dan bekerjasama dengan tim penanganan banjir proyek LRT dan Japek _Elevated.
Meski demikian, Kristianto mengakui kepadatan masih dapat terjadi di tengah tingginya intensitas pekerjaan ketiga proyek tersebut. Untuk itu Jasa Marga meminta maaf atas kepadatan yang terjadi selama proses pembangunan dan akan memaksimalkan pelayanan bagi pengguna jalan yang membutuhkan.
“Jika kepadatan tidak terelakkan pengguna jalan juga kami imbau menggunakan jalur alternatif. Beberapa jalur alternatif yang dapat digunakan adalah:
Pengguna jalan dari Jakarta menuju ke Bekasi/Cikampek dapat keluar di exit Jatiwarna/Jatiasih, atau keluar di exit Kalimalang, selanjutnya melewati jalur arteri,” ujarnya.
Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan tol terutama di koridor Jakarta-Cikampek untuk terus memantau kondisi lalu lintas selama proses pengerjaan tiga proyek infrastruktur tersebut, baik melalui aplikasi, cll center, maupun media sosial dan live streaming CCTV.