Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danau Limboto Menyusut, dari 7.000 Hektare Jadi 3.000 Hektare

Danau Limboto yang berada di Provinsi Gorontalo adalah salah satu dari 15 danau yang kritis di Indonesia.
Danau Limboto di Provinsi Gorontalo dipenuhi eceng gondok./Bisnis Indonesia-Yanita Petriella
Danau Limboto di Provinsi Gorontalo dipenuhi eceng gondok./Bisnis Indonesia-Yanita Petriella

Bisnis.com, GORONTALO - Danau Limboto yang berada di Provinsi Gorontalo adalah salah satu dari 15 danau yang kritis di Indonesia.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jeanne Wagey mengatakan, saat ini kondisi Danau Limboto berkurang dari 7.000 hektare menjadi 3.000 hektare dengan rata-rata kedalaman 2,5 meter.

Penyusutan itu terjadi dalam kurun waktu 74 tahun yakni dari 1932 hingga 2006 dengan tingkat penyusutan menjadi 78,81 hektare per tahun.

"Dari luasan saat ini, 80% tertutup oleh eceng gondok," ujarnya saat tinjauan Danau Limboto, Minggu (30/4/2017).

Danau Limboto termasuk dalam wilayah sungai Limboto Bolango Bone yang memiliki 23 sungai yang menjadi inletnya dengan sungai utamanya adalah Sungai Biyonga, Sungai Meluopo dan Sungai Alopohu, dan satu outlet sungai Tapodu.

Volume tampungan total 75 juta meter kubik dengan luas daerah tangkapan 920 kilometer persegi.

"Kami sudah membangun 20 bangunan pengendali sedimen dari 27 yang direncanakan di kawasan hulu," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper