Bisnis.com, JAKARTA - General Electric (GE) mengumumkan serah terima Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Manjung 4 dengan kapasitas 1.000 megawatt (MW) kepada Tenaga Nasional Berhad (TNB) Malaysia, setelah sukses beroperasi secara komersial selama 2 tahun.
Andreas Lusch, Presiden dan CEO GE Steam Power Systems, mengatakan bahwa PLTU Manjung 4, yang terletak di Kompleks Manjung, Perak, Malaysia, merupakan pembangkit listrik ultra supercritical tenaga batu bara pertama di Asia Tenggara dan merupakan bagian penting dari kebijakan diversifikasi energi Malaysia.
“Manjung 4 adalah unit tunggal terbesar di Asia Tenggara dan mampu menghasilkan listrik untuk hampir 2 juta rumah tangga. Dengan menggunakan teknologi pembakaran ultra supercritical dari GE, pembangkit listrik tersebut dapat menghasilkan listrik dengan emisi yang rendah hingga 10% dibandingkan rata-rata pembangkit listrik tenaga batu bara di dunia,” katanya melalui keterangan pers, Rabu (26/4).
Andreas mengatakan, setiap persen dari tingkat efisiensi tersebut bisa mengurangi emisi karbon dioksida hingga 2%. Selain itu teknologi pembakaran ultra-supercritical juga bisa mengurangi biaya-biaya operasi keseluruhan dari pembangkit listrik ini. Selama beroperasi, Manjung 4 telah memberikan nilai tambah kepada TNB.
Selama dua tahun beroperasi, pembangkit listrik ini telah mampu memastikan 94,5% ketersediaan tenaga listrik, melebihi target yang ditetapkan dan telah memungkinkan TNB untuk memaksimalkan pasokan listrik ke jaringan listrik para pelanggannya.
"Kebutuhan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan batubara tetap merupakan bagian vital dalam rantai pasokan energi. Dengan menerapkan solusi yang bisa diandalkan, terjangkau, dan efisien di Manjung 4,” jelasnya.
GE membuktikan bahwa batubara bisa terus memainkan peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan energi yang bisa diandalkan dan yang berkelanjutan. Menurutnya, Manjung 4 menjadi bukti teknologi tercanggih dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara, serta menunjukkan potensi dari teknologi ultra-supercritical sebagai solusi untuk menurunkan emisi.
Di saat yang bersamaan juga memenuhi kebutuhan energi yang kian meningkat di Asia Tenggara.
Manjung 4 memiliki teknologi pengendalian lingkungan yang canggih, dimana teknologi ini bisa mengurangi emisi SO2 dan NOx hingga 70% dibandingkan dengan unit Manjung lainnya.
Sistem Seawater Flue Gas Desulfurization (FGD) dari GE bisa mendorong pengurangan emisi SO2 hingga lebih dari 90%. Hal ini memungkinkan Manjung 4 menghasilkan tingkat emisi sebesar 200mg/Nm3, jauh di bawah standar Bank Dunia yaitu sebesar 750 mg / Nm3.
Pembangkit Listrik Manjung 4 adalah unit pembangkit listrik ultra-supercritical terbesar di Asia Tenggara, dan mampu menghasilkan listrik dengan tingkat emisi lebih rendah dan lebih efisien hingga 10% dibandingkan rata-rata di dunia saat ini.
Selama masa garansi dua tahun, Manjung 4 berhasil memenuhi komitmen untuk memberikan nilai lebih kepada TNB, termasuk pengurangan polutan udara hingga 70% dibandingkan dengan unit Manjung lainnya.
GE Steam Power System, dengan kemampuan EPC (Engineering, Procurement & Contractor) berkelas dunia, telah merampungkan proyek ini sesuai dengan waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
Sehingga proyek ini mendapatkan penghargaan dari Asian Power and International Project Management Association. Dengan kemampuan EPC berkelas dunia yang bisa membantu para produsen listrik, seperti TNB, dalam memenuhi komitmen mereka untuk bertanggung jawab terhadap pasokan listrik.