Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perindo Akan Gandakan Serapan Ikan Dari Nelayan

Perum Perikanan Indonesia (Perindo) menggandakan pembelian ikan dari nelayan mitra menjadi 5.000 ton pada 2017. Untuk mencapai target itu, BUMN perikanan itu berencana menerbitkan surat berharga jangka pendek alias medium term notes (MTN) senilai Rp200 miliar untuk mencukupi sebagian kebutuhan modal kerja.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Perikanan Indonesia (Perindo) menggandakan pembelian ikan dari nelayan mitra menjadi 5.000 ton pada 2017. Untuk mencapai target itu, BUMN perikanan itu berencana menerbitkan surat berharga jangka pendek alias medium term notes (MTN) senilai Rp200 miliar untuk mencukupi sebagian kebutuhan modal kerja.

Perum Perindo tahun lalu masih menyerap ikan sekitar 2.500 ton dari nelayan mitra. "Untuk mempercepat itu, kami tidak bisa hanya mengandalkan kerja sama dengan perusahaan lain, tetapi juga harus menyerap dana dari investor publik," kata Sekretaris Perusahaan Perum Perindo Agung Pamujo kepada Bisnis, Kamis (20/4/2017).

Sejak berdiri 2013 dari hasil perubahan Perum Prasarana Perikanan Samudera, Perindo untuk pertama kali akan menerbitkan MTN. Rencana penerbitan surat berharga perdana itu sedang dimatangkan.

Untuk mengegolkan rencana itu, Perindo tengah dalam tahap pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Perusahaan menargetkan emisi MTN dapat dilakukan sebelum semester II/2017.

MTN dirancang sebagai salah satu dari beberapa sumber pembiayaan modal kerja Perindo yang tahun ini dianggarkan Rp580 miliar. Sumber dana lainnya berasal dari kerja sama dengan investor senilai Rp250 miliar, bank BUMN Rp120 miliar, dan modal sendiri Rp10 miliar. "Kami tidak mungkin mengandalkan modal sendiri. Kas internal tidak cukup," ungkap Agung.

Selain perdagangan ikan, dana modal kerja Perindo tahun ini akan digunakan untuk menambah keramba jaring apung (KJA) dari saat ini 1.400 lubang menjadi 9.000 lubang untuk budidaya kerapu dan kakap putih.

Agung mengatakan target pendapatan yang jumbo tahun ini memerlukan modal kerja yang besar pula. Seperti diketahui, perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan cukup fantastis hingga 400% menjadi Rp1,1 triliun tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper