Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grab Indonesia Akuisisi Kudo

Perusahaan aplikasi untuk transportasi, Grab Indonesia mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi Kudo, platform e-commerce online untuk offline atau O2O di Indonesia
Aplikasi taksi daring, Grab./.Antara
Aplikasi taksi daring, Grab./.Antara

Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan aplikasi untuk transportasi, Grab Indonesia mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi Kudo, platform e-commerce online untuk offline atau O2O di Indonesia.

Ming Maa, President of Grab mengatakan, Kudo telah merevolusi cara konsumen Indonesia membayar barang dan jasa. Oleh sebab itu perusahaan menyambut baik kehadiran Kudo sebagai bagian dari keluarga Grab.

"Penggabungan solusi inovatif serta jaringan agen Kudo dengan basis pengguna GrabPay yang besar akan mendukung misi kami untuk menghadirkan solusi pembayaran non-tunai yang nyaman serta membuka peluang baru dalam meningkatkan pembelanjaan online di Indonesia," kata Ming Maa melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (4/4/2017)

Integrasi Kudo menurutnya telah menandai langkah pertama pada master plan 'Grab 4 Indonesia' yang bertujuan untuk memberikan peluang migrasi ke ekonomi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Setelah proses akuisisi rampung, tim dan platform Kudo akan terintegrasi secara penuh ke dalam ekosistem pembayaran milik Grab, GrabPay. Platform O2O Kudo yang unik memungkinkan konsumen Indonesia yang belum memiliki akses terhadap layanan perbankan untuk berbelanja online.

Hal ini dilakukan dengan cara menghubungkan para konsumen dengan pedagang dan penyedia jasa online melalui jaringan agen Kudo yang jumlahnya lebih dari 400.000 agen terdaftar dan tersebar di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Keunggulan jangkauan GrabPay di kota-kota besar akan semakin diperkuat dengan jangkauan luas Kudo di kota-kota kecil di seluruh Indonesia. Grab berencanamendukung dan meningkatkan ekspansi jaringan agen Kudo di seluruh Indonesia serta memanfaatkan jangkauan Kudo untuk meningkatkan jumlah penumpang, mitra pengemudi dan pengguna GrabPay di platform Grab.

Grab dan Kudo juga berencana untuk untuk mengembangkan peluang dalam rangka meningkatkan layanan finansial yang ditawarkan Kudo, seperti layanan asuransi dan pinjaman bagi konsumen.

Albert Lucius, CEO Kudo mengatakan Grab memiliki visi yang sama dengan Kudo, yaitu menciptakan solusi pembayaran bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan perbankan agar mereka dapat menikmati layanan e-commerce.

"Kami bersemangat untuk memulai babak baru dalam perjalanan kami sebagai bagian dari tim Grab," ujarnya.

Dengan mengetahui bahwa GrabPay kini merupakan salah satu platform pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia dia yakin akuisisi ini menciptakan sinergi yang bersifat segera bagi bisnis perusahaan.

"Sehingga kami tidak sabar untuk segera bekerja bersama dengan Grab dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi non-tunai bagi setiap lapisan masyarakat di Indonesia," tuturnya.

Akuisisi ini merupakan investasi pertama dari master plan 'Grab 4 Indonesia' 2020. Melalui master plan ini, Grab berkomitmen untuk menanamkan investasi sebesar US$700 juta untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia melalui dukungan terhadap inovasi teknologi, 'technopreneurship' di bidang teknologi mobile dan keuangan, serta peningkatan akses masyarakat terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan.

Pada November 2016, Grab meluncurkan GrabPay Credits di sejumlah pasar Asia Tenggara untuk mendorong adaptasi pembayaran non-tunai dan meningkatkan keamanan dengan mengurangi ketergantungan pada uang tunai.

Dengan menjalin kerja sama dengan berbagai bank di seluruh Asia Tenggara, GrabPay Credits memungkinkan pengguna untuk memesan layanan Grab tanpa menggunakan uang tunai, bahkan tanpa kartu kredit.

Selain itu, pengguna juga dapat menggunakan kode promo diskon khusus untuk pengguna GrabPay.

Sebagai informasi, Kudo didirikan pada Juli 2014 oleh Albert Lucius, yang sebelumnya bekerja sebagai analis Goldman Sachs dan product engineer di Apple bersama dengan Agung Nugroho, yang sebelumnya bekerja sebagai konsultan di Boston Consulting Group.

Pendanaan yang didapatkan Kudo termasuk investasi dari EMTEK, East Ventures, GREE Ventures, Singapore Press Holdings, IMJ Investment Partners, 500 Durians, Beenext, dan SkyStar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper