Bisnis.com, JAKARTA – Industri mebel nasional merupakan sumber penghidupan bagi seluruh masyarakat yang terlibat dalam proses produksinya. Apalagi, Indonesia merupakan produsen rotan terbesar global, yang memproduksi 85% rotan dunia.
Untuk dapat mendorong industri mebel terus tumbuh, Kementerian Perindustrian mencanangkan sejumlah program pengembagan sektor tersebut.
Beberapa program yang diluncurkan Kemenperin yaitu pertama, bantuan pengadaan mesin peralatan industri furnitur dan kerajinan. Kedua, pengembangan industri furnitur dan kerajinan di luar Pulau Jawa. Ketiga, Bantuan Pendanaan dalam penyelenggaraan Pameran Furnitur dan Kerajinan di dalam dan luar negeri.
Selain itu, Kemenperin juga mencanangkan program Peningkatan Penggunaan furnitur dan kerajinan sebagai bagian dari Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan industri mebel juga perlu didukung kegiatan penelitian dan pengembangan yang lebih kuat, terutama di bidang desain, teknik produksi, serta proses pengemasan dan penyelesaian produk.
"Bidang-bidang itulah yang menjadi ujung tombak daya saing industri furnitur nasional yang bersifat fashionable dan lifestyle, yang masuk kategori industri kreatif, sehingga dengan inovasi dan kreativitas menjadi kunci sukses,” kata Airlangga, Selasa (28/3/2017).
Kementerian Perindustrian melalui Ditjen Industri Agro telah secara berkelanjutan melakukan pendampingan pengembangan kemampuan SDM industri furnitur di bidang teknik desain maupun teknik produksi, baik di sentra industri hulu maupun hilir.
Di sektor industri kecil dan menengah (IKM), program pengembangan IKM furnitur pada tahun ini, di antaranya Kemenperin mendukung pendirian Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (KIMKAS). Komunitas ini merupakan kolaborasi IKM berorientasi ekspor untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan instansi pemerintahan.
“Kami juga memfasilitasi pemberian mesin pengering kayu untuk kelompok usaha KIMKAS,” ujar Airlangga.