Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dipastikan tampil di pameran perabotan Salone del Mobile 2017 di Milan, Italia, pada 4 hingga 9 April mendatang.
Salah satu peserta, Lutfi Hasan yang membawa merek Jakarta Vintage akan membawa kursi hasil kreasinya. Diberi nama Jakarta Picnic Chair, kursi tersebut dapat dilipat dan dibawa piknik.
Lutfi mengatakan, material produknya itu menggunakan metal, kayu, dan bahan.
"Saya juga bawa kain yang menceritakan keindahan dan kekuatan alam Indonesia di Pulau Maluku. Saya tampilkan motif-motif rempah karena dari sanalah awal penjajahan," tuturnya, Selasa (28/3/2017).
Deputi IV Bidang Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) Joshua Puji Mulia Simanjuntak mengungkapkan, dalam ajang ini Bekraf juga mempertimbangkan faktor kesiapan mereka dalam berbisnis.
Jika dalam pameran itu ada kesepakatan bisnis dengan pihak lain, mereka harus siap produk-produknya diekspor. Sementara, Bekraf akan menyediakan akses permodalan untuk hal tersebut.
Oleh sebab itu Joshua menargetkan dari pameran ini setidaknya ada lima desainer Indonesia yang membuka bisnisnya di Eropa karena dalam pameran ini konsepnya adalah business to business, sehingga sangat terbuka peluang tersebut.
"Saya pernah lihat di Eropa ada toko yang menjual kerajinan Indonesia, yang punya ternyata orang luar. Sudah saatnya desainer-desainer Indonesia unjuk gigi," ujarnya.
Bagi Joshua, Salone del Mobile Milan merupakan ajang paling bergengsi yang menjadi rujukan trend desain dan kriya di dunia. Ajang ini, tuturnya, selain dapat memberikan berbagai inspirasi bagi kemajuan desain di Indonesia, juga merupakan pintu gerbang untuk memasuki pasar global.
“Inilah pertama kalinya pemerintah pusat secara penuh hadir di Salone del Mobile. Kesempatan para desainer untuk bisa tampil di Salone del Mobile dan masuk ke pasar global membawa brand Indonesia ke dunia,” ujarnya.
Hasil data statistik ekonomi kreatif menunjukkan dalam kurun waktu 2010 -1015 besaran Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif naik dari 525,96 triliun menjadi 852,24 triliun.
Tercatat ada peningkatan 10,14% per tahun. Adapun subsektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kerajinan (11,81%), fashion (7,12%), periklanan(6,02%), serta arsitektur (5,59%).