Bisnis.com, JAKARTA—Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla unit I dengan kapasitas 1x110 megawatt (MW) yang berlokasi di Silangkitang, Sumatra Utara, resmi beroperasi dan meningkatkan pasokan listrik dari panas bumi.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) wilayah kerja Sarulla tersebut telah resmi beroperasi dan meningkatkan pasokan listrik dari panas bumi menjadi 1.643,5 MW.
Saat ini, PLTP Sarulla dikembangkan di dua lokasi, selain di Silangkitang, pembangkit ini juga dikembangkan di Namora I Langit yang juga di Sumatra Utara untuk unit II dan III dengan kapasitas 2x110 MW. Proyek ini berada dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Sibual - buali dan berada di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Setelah unit I beroperasi, unit II dijadwalkan beroperasi secara komersial (commercial of date/COD) pada September mendatang, lalu menyusul unit III dijadwalkan beroperasi Maret 2018.
Wilayah kerja tersebut dikembangkan melalui skema kontrak operasi bersama (KOB) / Joint Operation Contract (JOC) antara PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Sarulla Operation Limited (SOL). Sesuai dengan amandemen kedua dan perjanjian jual beli energi (energy sales contract/ESC) yang ditandatangani pada 14 April 2014, SOL merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Medco Power Indonesia, Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co. Inc dan Ormat International Inc.