Bisnis.com, JAKARTA — Empat BUMN siap memasok minimal 100.000 unit komponen cangkul per bulan ke industri kecil menengah di seluruh Indonesia.
Rencana PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Sarinah (Persero), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) memenuhi seluruh kebutuhan cangkul di Indonesia mulai terealisasi.
Krakatau Steel telah memproduksi 153 ton baja karbon lembaran SS400 yang terdiri 110 ton berupa bahan baku cangkul dan 43 ton berupa bahan kerah cangkul. Bahan baku tersebut kemudian diproses oleh Boma Bisma Indra di Pasuruan menjadi cangkul setengah jadi.
Boma Bisma Indra saat ini telah memproduksi 40.000 unit komponen cangkul setengah jadi yang siap didistribusikan oleh Sarinah dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) ke industri kecil menengah di seluruh Indonesia.
Proses produksi di industri kecil menengah termasuk penajaman mata cangkul, pengecatan, dan pemasangan gagang kayu. Produk hasil produksi industri kecil dan menengah akan diserap oleh Sarinah dan PPI untuk dipasarkan ke konsumen.
Direktur Utama Boma Bisma Indra, Rahman Sadikin, mengatakan pabrik Boma Bisma Indra di Pasuruan, Jawa Timur bisa memproduksi 100.000 unit cangkul setengah jadi per tahun.
Dia memastikan komponen cangkul produksi Pasuruan berkualitas lebih tinggi dibandingkan cangkul impor karena 100% berbahan baku baja dengan ketebalan 2,1 milimeter.
“Saat ini kami bisa produksi 100.000 unit per bulan. Berikutnya tergantung penyerapan pasar. Artinya jika pasar bisa serap 200.000 unit per bulan kami tinggal tambah lini produksi,” kata Rahman, Selasa (21/3/2017).
Direktur Utama Perusahaan Perdagangan Indonesia, Agus Andiyani, menjelaskan PPI dan Sarinah siap menjadi sentra material dan distribusi cangkul ke seluruh Indonesia.
Dia menegaskan kedua perusahaan akan memastikan proses distribusi tidak merugikan konsumen dan industri kecil dan menengah produsen cangkul.
“Kami siap distribusikan. Dua hal yang jadi perhatian kami adalah cangkul tidak boleh mahal dan industri kecil dan menengah harus bisa hidup,” kata Agus.