Bisnis.com JAKARTA - Badan Direksi Eksekutif Bank Dunia telah menyetujui pendanaan senilai US$100 juta untuk mendukung pemerintah daerah menambah investasi infrastruktur yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah di seluruh Indonesia.
Dana tersebut nantinya akan diterima oleh PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk mendukung Regional Infrastructure Development Fund, atau RIDF.
RIDF kemudian akan menjadi tambahan akses kredit bagi pemerintah daerah untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur, termasuk penyediaan fasilitas air dan sanitasi, jalan, serta transportasi.
Asian Infrastructure Investment Bank, atau AIIB, memberikan tambahan dana senilai US$100 juta.
Sementara itu, pendanaan yang disepakati oleh Badan Direksi Eksekutif Bank Dunia lantaran Pemerintah daerah di Indonesia kerap menghadapi hambatan pendanaan bagi proyek infrastruktur untuk skala besar.
Hal itu dikarenakan anggaran mereka yaitu APBD, hanya bisa diserap untuk mendanai proyek-proyek yang bisa selesai dalam satu tahun.
“Memperbaiki pemberian layanan di tingkat daerah serta meningkatkan kesetaraan peluang sangat penting untuk mencapai pertumbuhann inklusif di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal. Pendanaan baru ini merupakan salah satu jalan keluar untuk memastikan Indonesia bisa mengurangi ketimpangan , sehingga masyarakat paling miskin bisa menerima manfaat pertumbuhan,” ujar Rodrigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Rabu (13/3/2017).
Baca Juga
Pemerintah daerah provinsi, kota, dan kabupatan bisa mengusulkan pendanaan untuk fasilitas penyediaan air dan sanitasi, termasuk sistem saluran air, infrastruktur lingkungan hidup, termasuk pengelolaan limbah padat dan drainase, perumahan terjangkau dan perbaikan kawasan kumuh, infrastruktur transportasi dan logistik serta infrastruktur sosial seperti fasilitas kesehatan, sekolah, dan pasar tradisional.
“Saat ini, instrumen keuangan yang tersedia di Indonesia untuk investasi infrastruktur tingkat lokal masih terbatas. Regional Infrastructure Development Fund akan mengatasi kekosongan pendanaan infrastuktur untuk jangka menengah dan panjang, khususnya di kawasan perkotaan,” imbuh Marcus Lee, Senior Urban Economist Bank Dunia.
Melalui Indonesia Sustainable Urbanization Multi-Donor Trust Fund (IDSUN), Bank Dunia juga akan memberikan hibah sebesar $3 juta untuk mendukung pemerintah daerah menyiapkan proyek-proyek infrastruktur yang telah diusulkan.
Pemerintah Swiss, melalui State Secretariat for Economic Affairs, atau SECO, telah memberikan kontribusi pertama bagi IDSUN.
Seperti yang diketahui, ini merupakan pendanaan bersama yang ketiga antara Bank Dunia dengan AIIB di Indonesia.
Bulan lalu, Bank Dunia menyetujui pinjaman senilai US$125 juta untuk memperbaiki 140 bendungan di Indonesia.
Pada bulan Juli 2016, Bank Dunia menambah pendanaan senilai US$216,5 juta untuk mendukung program nasional Kota Tanpa Kumuh, yang bertujuan meningkatkan infrasturktur di kawasan kumuh.