Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Indonesia Turun 5,96%

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2017 impor Indonesia mengalami penurunan sebesar 5,96% menjadi US$11,26 miliar jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$11,97 miliar.
Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhanTanjung Priok, Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhanTanjung Priok, Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2017 impor Indonesia mengalami penurunan sebesar 5,96%  menjadi US$11,26 miliar jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$11,97 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan impor tersebut akibat dari menurunnya nilai impor nonmigas sebesar 12,93%  atau senilai US$1,31 miliar, meskipun impor migas mengalami kenaikan sebesar US$597,9 juta atau 32,71%.

"Nilai impor pada Februari 2017 tercatat US$11,26 miliar atau turun 5,96%  dibanding Januari 2017, tetapi jika dibandingkan dengan Februari 2016 meningkat 10,61%," kata Suhariyanto di Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Tercatat, impor nonmigas pada Februari 2017 mencapai US$8,83 miliar atau turun 12,93% dibanding Januari 2017 yang sebesar US$10,14 miliar. Begitu pula jika dibanding Februari 2016 menurun 2,46% dari sebelumnya US$9,05 miliar.

Penurunan impor terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik yang mencapai US$287,1 juta, dari sebelumnya pada Januari 2017 tercatat sebesar US$1,35 miliar menjadi US$1,06 miliar.

Sementara impor migas pada bulan tersebut sesungguhnya mengalami kenaikan menjadi  US$2,43 miliar atau naik 32,71%  dibanding Januari 2017 yang sebesar US$1,82 miliar demikian pula jika dibanding Februari 2016 naik 116,04%, dari sebelumnya US$1,12 miliar.

Secara kumulatif periode Januari-Februari 2017, nilai impor mencapai US$23,22 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 12,51%.

Nilai impor golongan bahan baku atau penolong selama Januari-Februari 2017 mengalami peningkatan sebesar 19,19% dan barang modal sebesar 0,34%. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi turun 13,19% .

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Februari 2017 ditempati oleh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan nilai US$4,87 miliar atau 25,68%dari total impor, diikuti Jepang sebesar US$2,15 miliar atau 11,32%, dan Thailand  US$1,38 miliar atau 7,25%.

Sementara impor nonmigas dari wilayah ASEAN mencapai pangsa pasar 21,02%, dan dari Uni Eropa tercatat 9,71%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper