Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengaku siap menyediakan pengangkutan truk untuk mendukung rencana pembukaan jalur kapal roll on-roll off (Ro-ro) antara Bitung di Sulawesi Utara dan Davao, Filipina.
Gemilang Tarigan, Ketua Umum Aptrindo mengatakan bahwa untuk menyediakan pengangkutan truk guna mendukung kesuksesan jalur kapal Roro antara Bitung - Davao tersebut tidak menjadi kendala meskipun ada perbedaan posisi setir mobil antara Indonesia dengan Filipina.
"Kita siap mendukung, tidak ada masalah. Kita sudah berkali kali diajak berbicara mengenai rencana Ro-Ro Bitung Davao itu, ya kami siap aja," ujarnya kepada Bisnis, di sela Deklarasi Truk Pelopor Keselamatan Berlalulintas, Senin (13/3/2017).
Menurutnya meskipun terdapat perbedaan posisi setir mobil antara Indonsia dan Filipina, hal itu tidak akan menjadikan masalah, pasalnya pengirimannya nanti menggunakan sistem cha-ro, alias chassis roll om roll off pada kapal feri.
"Jadi penempatan chassis gandengannya yang belakang saja itu tidak akan menjadi masalah meskipun di sini setir kanan di Filipina setirnya kiri. Jadi secara teknis tidak masalah," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, chassis belakang truk tersebut yang menyediakan memang perusahaan pelayarannya alias yang punya kapal.
Menurutnya dengan konsep cha-ro tersebut juga dapat meminimalkan penggunaan bahan bakar minyak, tenaga kerja, perawatan maupun depresiasi kendaraan.
Berbeda dengan konsep saa ini di mana truk masuk seluruh ya ke dalam kapal feri. Hal itu hanya meminimalkan penggunaan biaya BBM dan perawatan saja.
Namun demikian pihaknya meminta adanya kepastian sejumlah komoditas yang dapat diangkut ke kapal Roro tersebut. "Harus ada muatannya kan, kalau tidak ya lama lama kapalnya berhenti juga," terangnya.
Seperti diketahui pemerintah berencana membuka jalur kapal roll on-roll off (Ro-ro) antara Bitung di Sulawesi Utara dan Davao, Filipina.
Jalur transportasi yang akan menghubungkan tiga lokasi yaitu Bitung di Indonesia serta General Santos City dan Davao di Filipina itu merupakan akses kapal Ro-ro yang pertama antara kedua negara.
Jalur Ro-ro ini rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Davao City pada 30 April mendatang.